Warren Smith, pria asal Afrika Selatan yang menjabat sebagai Cruise Director di kapal ini, menyiapkan anggaran 1,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 17 miliar untuk memproduksi program pertunjukan selama dalam pelayaran, termasuk biaya lampu dan kostum artis. Untuk pelayaran di Laut Tiongkok Timur ini, Warren Smith memilih tema bernuansa Hawaii.
Kru Indonesia
Selain hiburan, kapal ini juga memberikan pengalaman kuliner yang menarik. Kapal ini dilengkapi lima restoran yang menyediakan menu internasional secara gratis. Penumpang bisa menikmati restoran ini pada pagi, siang, dan malam hari. Hidangan makanan yang disediakan ala buffet ini menyediakan aneka makanan yang lezat dari berbagai bangsa dan minuman ringan yang menggoda. Namun, nafsu makan harus dapat dikendalikan karena tersedia pula makanan yang masuk kategori tidak halal.
Menu lezat juga tersedia pada lima restoran lainnya, tetapi di restoran tersebut tidak gratis. Restoran Sabatini’s menyediakan aneka makanan Italia, mulai dari pasta hingga lobster yang segar. Setiap orang dikenai pembayaran 25 dollar AS atau sekitar Rp 300.000. Di tempat lainnya, ada Restoran Kai Sushi yang menyediakan berbagai makanan Jepang, sedangkan tiga restoran lainnya menyediakan makanan steik dan grill.
Menariknya lagi, di tempat-tempat kuliner ini mulai sering terdengar sejumlah orang berbahasa Indonesia. Sebagian kru di restoran maupun dapur kapal berasal dari Indonesia. Sebut saja Fikar (26), pemuda asal Bandung ini sudah bekerja di kapal ini selama dua bulan. Banyak kru kapal berasal dari Bali, Solo, Semarang, Bandung, dan Jakarta. Nakhoda Diamond Princess Capt Fabrizio Maresca menyebutkan, dari 1.066 kru yang berasal dari 42 negara, 350 di antaranya berasal dari Indonesia.
”Silakan pilih makanan sepuasnya, Pak. Jangan sungkan minta bantuan saya jika Bapak menginginkan minuman,” ucap Yani (28), wanita pelayan asal Bali. Ia mengaku, banyak pekerja dari Indonesia bekerja di kapal pesiar dengan penghasilan 1.000 dollar AS (sekitar Rp 11,5 juta) per bulan.
Pendapatan itu merupakan penghasilan bersih yang bisa dibawa pulang jika perjanjian kontrak telah selesai karena seluruh kebutuhan hidup di atas kapal telah terpenuhi oleh manajemen kapal.
Tak perlu risau kalau makan terlalu banyak di kapal ini atau gelisah akan kelebihan kolesterol. Di kapal ini juga tersedia area berlari (jogging track) di dek 14. Di tempat ini, banyak penumpang membakar kalori dengan cara berlari, selain berenang. Kapal mewah ini juga menyediakan sarana kebugaran, di antaranya lari statis (treadmill), sepeda statis, dan angkat beban. Apabila tubuh terasa tidak nyaman, Lotus Spa dengan terapis berpengalaman dari Korea dan Filipina juga siap melayani penumpang.
Dalam pelayaran selama 10 hari, mulai dari Yokohama ke Okinawa (Jepang), dilanjutkan ke Hualien, Kaohsiung, Keelung (Taiwan), dan kembali ke Yokohama, penumpang dikenai biaya 1.499 dollar Singapura (sekitar Rp 13.500.000) hingga 9.709 dollar Singapura (sekitar Rp 86.100.000), tergantung dari fasilitas kemewahan yang diinginkan.
Princess Cruises yang mengelola kapal pesiar ini juga merencanakan paket wisata untuk wilayah Indonesia-Singapura. Dengan kapal pesiar lainnya, Sapphire Princess akan melayani pelayaran 10 hari, mulai dari Singapura, Jakarta, Bali (Benoa), Pulau Komodo, Lombok, dan kembali ke Singapura. Paket ini direncanakan akan dimulai 13 Januari 2015. Selain itu, ada pula paket Semenanjung Malaysia-Indonesia dengan 10 hari pelayaran, berangkat dari Singapura pada 8 Desember mendatang menuju Bali (Benoa), Kuala Lumpur (Port Klang), Penang, Phuket dan kembali ke Singapura. Silakan mencoba. (Rusdi Amral)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.