Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Serangan, Destinasi Baru Wisata di Pulau Dewata

Kompas.com - 08/08/2014, 18:04 WIB
KETIKA tujuan-tujuan utama di Pulau Dewata sarat oleh pengunjung, Anda dapat menuju ke Pulau Serangan yang memiliki suasana desa pesisir. Tadinya, peminat mesti menggunakan transportasi laut dari Tanjung Benoa untuk tiba di lokasi. Kini, seiring proyek reklamasi, telah berdiri sebuah jembatan yang menghubungkan pulau ini dengan daratan utama.

Anda dapat mengajak putra-putri berwisata edukasi, dengan menyimak budidaya rumput laut yang dikembangkan warga sekitar. Dengan perahu, rumput-rumput laut yang mengapung dan diberi penanda khusus semisal bekas botol-botol air mineral dipanen.

Beberapa ibu tampak memilah-milah rumput laut menurut peruntukan. Seperti bahan untuk sayur (salah satu yang terkenal adalah bolung; semacam rujak rumput laut dengan kuah ikan dan dihidangkan bersama ketupat yang dalam bahasa setempat disebut tipat, hidangan ini dapat  diperoleh di Pantai Sanur), untuk bahan produk kecantikan dan bahan agar-agar. Dua disebut terakhir adalah komoditi ekspor.

Salah satu pemetik rumput laut menjelaskan, warna asli rumput laut yang dibudidayakan berwarna kehitaman. Setelah direndam dalam kapur sirih menjadi hijau cerah.  Sementara bila langsung dijemur, akan berwarna putih.

Tidak jauh dari pedesaan ini, terdapat Balai Konservasi Penyu. Di sini, terdapat lokasi penetasan telur penyu, kolam-kolam tukik atau anakan penyu dan kolam bagi penyu dewasa. Setelah berusia 25 tahun mereka akan dikeluarkan dari kolam dan diletakkan di pantai agar dapat bertelur.

Balai ini hadir sebagai langkah pelestarian lingkungan sekitar. Di sinilah ditampung telur-telur penyu sisik dan penyu hijau hasil temuan nelayan saat mereka melaut atau menjumpainya di kawasan pesisir. Saat ini, penyu tertua di kolam berusia 15 tahun.

Usai mengunjungi tempat-tempat itu, Anda dapat berkunjung ke Pura Dalem Sakenan dengan mengenakan kain, lalu bersantap nikmat di bawah langit terbuka, dengan mengunjungi salah satu kedai hidangan laut di sini. Mayoritas menawarkan menu ikan bakar serta sup kepiting. Peminat diminta memilih bahan-bahan segar sesuai selera, lantas ditimbang dan dihargai per kilogram lantas dimasak oleh sang penjual.

Setelah matang dihidangkan bersama sambal pedas tumis serta sambal matah. Sup kepiting atau rajungan juga hadir menggugah selera, dengan kuah bening kekuningan yang berasal dari kunyit.

Meski Pulau Serangan potensial menjadi destinasi wisata, seorang pemangku dari Pura Dalem Sakenan mewanti-wanti bahwa kawasan ini perlu dijaga secara arif. Apalagi dengan selesainya proyek jembatan. “Lokasi mesti dirawat teliti dan dikembangkan secara benar, selaras dengan kehidupan warga setempat,” ujarnya. Setuju. (RR Ukirsari Manggalani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com