Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Tepi Danau Poso Melanglang ke Swiss

Kompas.com - 04/10/2014, 15:40 WIB

Strategis

Danau Poso menyimpan sejuta pesona. Danau yang berada di ketinggian 657 meter di atas permukaan laut dengan luas 512 kilometer persegi berselimut pasir kuning keemasan di tepinya. Kulminasinya sempurna di Siuri, Kecamatan Pamona Puselemba, tak jauh dari Tentena.

Danau ketiga terluas setelah Danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Singkarak di Sumatera Barat ini memiliki air sangat jernih hingga tampak membiru. Kejernihan ini akan ”langgeng” karena budidaya karamba masih sedikit.

Di sekitar danau, terdapat berbagai obyek wisata yang menawan, mulai dari Taman Wisata Alam Bancea, Gua Pamona di Tentena, hingga Air Terjun Saluopa yang berundak-undak.

Secara statistik, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Tengah pada 2012 hanya 9.255 orang. Angka ini naik sedikit dari tahun sebelumnya, 7.163 orang. Wisatawan dengan destinasi utama Danau Poso masih sekitar 1.000-an orang.

Kondisi ini disadari Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Poso Putera Botilangi. Di sela-sela pembukaan Festival Danau Poso pada 29 Agustus-1 September, ia menyatakan, sektor wisata sedang dibenahi. Promosi akan dilakukan secara terstruktur, masif, dan sistematis.

Pada Oktober akan digelar acara ”Semalam di Danau Poso” di Denpasar, Bali, untuk menggaet wisatawan mancanegara. Tahun depan, dinas akan menggelar roadshow ke berbagai kota, antara lain Makassar, Pare-pare, Tana Toraja di Sulawesi Selatan; Manado dan Tomohon di Sulawesi Utara; Surabaya (Jawa Timur), dan Yogyakarta.

Jalur Pendolo-Tentena akan dihidupkan kembali. Dermaga di Pendolo akan diperbaiki. Dermaga wisata juga akan dibangun di kampung-kampung sekitar danau. Warga kampung dilatih untuk mengembangkan kerajinan khas sebagai suvenir. Kapal-kapal wisata diperbanyak. ”Tentu kami membutuhkan partisipasi swasta,” kata Putera.

Menurut Bupati Poso, tahun depan akan dibangun 11 anjungan mewakili kecamatan. Lahan untuk proyek itu disiapkan di dekat arena Festival Danau Poso seluas 1 hektar. Di anjungan, pagelaran budaya dan pameran produk dari semua kecamatan diselenggarakan berkala, terutama pada Juni hingga Agustus.

Koming Satige, pemilik hotel di Tentena, berharap pemerintah lebih kreatif mengemas Festival Danau Poso dan acara promosi wisata. Acara berskala nasional harus diselenggarakan, antara lain dengan jelajah sepeda mengelilingi Danau Poso dan lomba perahu layar yang melibatkan provinsi lain.

Keindahan Danau Poso harus dijual. Citra negatif akibat konflik sosial sudah tidak relevan. Danau yang terletak di jalur transit (Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan) terlalu sayang untuk disia-siakan.

”Danau ini sangat indah. Begitu memandang hamparan danau, saya bilang ke istri saya, ’wow...’. Semula saya berencana menginap dua hari, tapi jadinya empat hari,” ujar Manuel Blein, wisatawan asal Swiss, yang mengikuti seluruh rangkaian Festival Danau Poso.

Nah, tunggu apalagi? (Videlis Jemali)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com