“Selama ini, orang banyak tahu tentang Sumatera Selatan sebagai tempat pertemuan. Sumatera Selatan khususnya Palembang sering menjadi tuan rumah pagelaran internasional, jarang yang melirik untuk menikmati destinasi wisatanya. Padahal destinasi wisata di sana tak kalah dengan di provinsi lainnya,” ungkapnya.
Beberapa destinasi wisata disebutkannya. Diantaranya, Bukit Sulap, Danau Ranau hingga Gunung Dempo yang menjadi salah satu dari 10 gunung tertinggi di Sumatera. “Sayang tak banyak yang tahu bahwa Sumatera Selatan punya banyak obyek wisata. Wisatawan cenderung tertarik dengan obyek wisata di provinsi lainnya di Sumatera. Sedangkan di Sumatera Selatan urusannya baru sebatas pengadaan pertemuan,” tambahnya.
Saat ini kunjungan wisatawan mancanegara pun belum begitu banyak. Dalam setahun, Farhat menyebutkan baru mencapai 32.000, akan naik dua kali lipat kalau sedang diadakan event internasional. “Masih tergolong kecil sekali, untuk itu kami akan berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya mancanegara. Lagi pula mereka yang datang ke Sumatera Selatan tak hanya harus ada acara internasional, selain obyek wisata, kuliner juga menjadi daya tarik,” paparnya.
Kabar baiknya, Pemerintah Sumatera Selatan masih diuntungkan dengan salah satu sajian kuliner tradisinya, Pempek. Siapa yang tak kenal dengan sajian satu ini. Kuliner sederhana berbahan dasar sagu dan ikan, membuat pempek selalu dirindukan penikmatnya. Untuk itu, walaupun penjual kuliner ini sudah banyak, sebagian besar orang masih mencari dengan datang langsung ke daerah asalnya untuk mencicipi.
“Kami diuntungkan dengan pempek karena saya garansi, penjual pempek banyak tapi yang paling enak ya di Palembang sana. banyak orang tetap penasaran dengan pempek yang dibuat langsung di sana,” urainya.
Kini dengan rajin berpromosi, salah satunya dengan upaya membuat acara pameran pariwisata di kota-kota besar seperti di Jakarta, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berharap dapat mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan.
“Kita harapkan tahun depan dapat meningkat mulai 5 sampai 10 persen. Apalagi saat ini kami sedang membangun. Infrastruktur dan proses revitalisasi obyek wisata membuat kami siap menyambut wisatawan di sana. Kami juga akan menarik kunjungan wisatawan dengan acara tahunan Festival Sriwijaya yaitu festival yang diadakan dengan menggunakan rute dan jalur kerajaan Sriwijaya dahulu untuk mengenang sejarah. Satu lagi yang layak ditnggu yaitu penyelenggaraan Asian Games tahun depan, kami akan menjadi tuan rumah," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.