Perlu oleh-oleh yang lebih manis dan unik dari beberapa negara dengan harga lebih bersahabat? Datanglah ke ITC BSD di Tangerang, Banten. Terjepit di antara toko kembang dan busana lantai dasar ITC BSD, gerai Susi & Nicole World tampil beda. Salah satu rak kacanya sesak oleh miniatur Menara Eiffel, Pisa, juga patung mungil berbusana tradisional beberapa negara, miniatur bangunan terkenal beberapa negara dalam mangkuk air berisi serpihan bubuk kertas serupa salju, serta bendera dan helm bermotif bendera sejumlah negara.
Semakin kita memasuki toko mungil itu, makin memesona dan meriah isinya. Jam dinding berlatar bendera Union Jack, asbak mungil berhias kepala Sphinx, gantungan kunci dan tempelan kulkas yang menghadirkan relief atau foto bangunan dan lokasi yang menjadi ikon sejumlah negara, boneka kayu matryoshka khas Rusia, wuiiih....
Lorong lainnya berisi stiker bendera sejumlah negara, pemberat kertas berbentuk seorang perempuan dengan busana kimono mungil, miniatur beragam bangunan, mulai dari yang berbahan resin ataupun logam.
”Saya tak tahu lagi, buah tangan berapa negara yang kami jual di toko kami. Buah tangan dari Bulgaria, misalnya, bertahun-tahun, entah kapan akan terbeli, tetapi pasti akan ada yang membelinya,” tutur Eddie Surya Samudra, satu dari tiga bersaudara pengelola Susi & Nicole World.
Kisah berdirinya gerai suvenir mancanegara ini berawal dari bisnis biro travel tiga kakak beradik Maria Susi Megasari, Ign Himawan, dan Eddie Surya Samudra, yang membeli jaringan waralaba biro travel TX Travel sejak 2009. Tiga bersaudara ini kerap mendampingi rombongan wisatawan ke sejumlah negara dan berbelanja aneka suvenir.
Eddie menuturkan, suvenir kualitas terbaik diimpor langsung dari Tiongkok, sementara sebagian buah tangan bermutu lebih rendah dibuat di Indonesia. Ia menjamin suvenir kualitas premium di tokonya sama persis dengan yang biasa dibeli wisatawan di luar negeri. Jika kita berkunjung ke berbagai destinasi wisata dunia, nyaris seluruh suvenir yang dijual memang buatan Tiongkok dengan label ”Made in China”.
Cara lain yang lebih efisien berbelanja oleh-oleh mancanegara adalah melalui online shop alias toko virtual. Salah satu toko virtual yang fokus menjual kaus bertuliskan nama-nama negara adalah Meameyshop.com milik Chairullah Mukmin, warga Jakarta. Di tokonya ini, Chairullah menyimpan stok kaus 20 negara. Menurut dia, biasanya, permintaan tinggi kaus negara tertentu dipengaruhi pula dengan sedang maraknya tiket promo wisata ke negara tersebut.
Chairullah memiliki pemasok sendiri, yang menurut dia diproduksi di dalam negeri. Terkadang, ia juga memesan kaus sesuai gambar sablon yang diinginkan pelanggan dengan batas minimum pemesanan. Kini, pelanggannya pun dari Aceh hingga Papua dengan omzet bulanan puluhan juta rupiah.
Oleh-oleh bagi orang Indonesia, bagaimanapun, bisa dimaknai sebagai salah satu bentuk berbagi kebahagiaan. Kebahagiaan yang dibawa pelancong dari negeri lain. Di Jepang, oleh-oleh semacam yang kita maknai disebut omiyage. Sementara di Filipina dikenal sebagai pasalubong.
Salah seorang blogger asal Australia yang tinggal di Bali, misalnya, sampai memberikan siasat. Dia tidak memberi tahu siapa pun teman Indonesianya ketika melancong ke luar negeri. Kemudian, sekembalinya ke Indonesia, dia cukup mengaku baru keluar dari rawat inap di rumah sakit.
Barangkali dia belum tahu, oleh-oleh mancanegara tak lagi harus dibeli di luar negeri. Di negeri ini, selalu ada siasat cantik untuk berbagai masalah. (MHF/ROW/SF/EKI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.