Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Unik di Desa Berpenduduk 9 Orang di Perancis! - 1

Kompas.com - 02/02/2015, 11:54 WIB

Ketika tak jauh melihat papan bertuliskan nama suatu kampung, kami mulai bernapas, karena berarti akan ada tanda kehidupan. Nihil! Kota yang kami lewati pun tak ada satu batang hidung yang terlihat. Bahkan biasanya, kucing atau anjing liarpun terlihat ini tak ada tanda kehidupan. Penasaran sekali saya, seperti apakah desa yang akan kami datangi nantinya.

Dua kampung yang telah kami lewati, keduanya senyap, hanya bangunan kaku tanpa tanda berpenghuni, saya mulai gundah, takut jika memang akan terasing kami berempat selama beberapa hari. Hingga nama Régagnas tertulis di papan, akhirnya! Sampailah kami di tujuan. Tapi ketika kami memasuki daerah tersebut rupanya kampung ini merupakan jalan buntu.

Mendatanginya, berarti berhenti di sini. Sesuai dengan petunjuk pemilik penginapan kami memberhentikan mobil di depan sebuah kandang kuda. Dua kuda besar dan gagah yang menyambut kami dengan ringkikan. Tapi tetap tak ada manusia yang menemui kami.

David mulai gelisah, kami mencari signal telepon agar bisa menghubungi pemilik penginapan. Karena rumah yang kami datangi, setelah kami ketuk berkali-kali tak ada suara menyahut. Hebatnya komunikasi di Perancis, bahkan di kampung terpencil dengan sekeliling hutan dan padang liar, signal telpon bisa kami tangkap. Untung, karena kalau tidak, bagaimana kami bisa berkomunikasi dengan pemilik penginapan.

Suara wanita yang menjelaskan, jika ia sedang berada di kota lain, dan rumah yang disewakan kepada kami telah ia persiapkan. Ia menerangkan letak rumah rumah yang akan tinggalkan dan  pintunya tak terkunci, jadi kami bisa masuk, pemanas juga sudah ia pasang sejak kemarin malam. "Hah?" kata saya, jadi sampai di sini pun tak ada seorangpun yang akan kami temui? Benar-benar hanya kami penghuni kampung ini? Merinding saya membayangkan, karena kampung ini begitu sepi.

Tapi Kang Dadang segera menerangkan, jika besok pemilik dan keluarganya akan datang. Karena pemiliknya adalah seorang penjinak dan pelatih khusus kuda yang dibantu oleh putrinya. Dan putri sulungnya adalah seorang perajin keramik cukup terkenal. Dan mereka memang hidup di sini, hanya saat ini semuanya sedang berada di beberapa kota lain. Ohhhh, baguslah, karena tidak bisa membayangkan juga, terpencil selama berhari-hari.

Ketika rumah tak terkunci kami masuki, brrrrrr... kami menggigil. Padahal pemanas memang sudah dijalankan. Namun hangatnya tak menyebar secara bijak. Hanya tempat tertentu saja yang dibuat hangat. Rumah kecil bertingkat dengan dua kamar berlapis kayu. Tak ada yang istimewa dari rumah ini, baik dari arsitektur hingga dekorasinya, sangat standar.

Namun bukan waktunya mengeluh. Setelah semua barang kami taruh, sore harinya kami berniat berjalan kaki, karena hutan berada di belakang desa ini.

DINI KUSMANA MASSABUAU Sebuah gereja di kampung kecil dekat Regagnas, Perancis. Di kampung ini pun tak ada manusia yang kelihatan.
Berempat kami berjalan santai, menyusuri jalanan tanah. Becek karena bekas salju turun sehari sebelumnya. Tapi yang membuat kami tercengang adalah, banyaknya sisa salju yang membeku di tanah, menjadi es namun begitu unik bagaikan pahatan. Kedua anak kami, malah keasyikan mencoba meluncur di atasnya. Sambil ngobrol santai, kami terus berjalan tanpa sadar kami telah jauh meninggalkan kampung Régagnas, dan secara cepat, matahari seolah terbirit tenggelam dalam tanah, gelap sudah.

Kami panik, karena tak menyangka akan terbentur dengan situasi ini.  Saya lihat raut Kang Dadang yang mulai tegang, namun berusaha tenang. Suhu turun drastis. Bazile, mulai merengek, karena ia tak kuat kuping dan tangannya membeku, meskipun telah ditutupi topi dan sarung tangan. Ohhhh, keasyikan berjalan, membuat kami lengah dengan situasi.

David berusaha menemukan jalan kembali menuju penginapan kami, hanya dengan baterai dari telepon genggam saja kami menyusuri jalan. Bazile tak berhenti bertanya, "Kita nyasar ya? Betul kan kita nyasar? Aku nggak mau nyasar nanti ada srigala yang serang aku!" katanya. Duh Bazile...
(DINI KUSMANA MASSABUAU) (Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com