Kuliner Sego Tempong mempunyai cita rasa yang sanga pedas sehingga setelah mengonsumsinya serasa ditampar atau dalam bahasa Osing artinya "tempong" atau tampar. Sego Tempong disajikan berupa nasi putih dengan beraneka lalapan sayur yang sudah direbus seperti sayur sawi, bayam, timun, terong serta kemangi dan juga timun.
Yang membedakan sego tempong dengan makanan sejenis lainnya adalah sambalnya yang terbuat dari cabai rawit, jeruk sambel, terasi dan juga ranti. "Ranti ini ini seperti tomat bentuk kulitnya bergelombang. Rasanya lebih asam dibandingkan tomat," jelasnya.
Untuk kadar pedasnya disesuaikan. Menurut perempuan berkerudung itu jumlah cabai rawit dalam satu porsi antara 6 sampai 12. "Bisa juga lebih. Jangan tanya pedasnnya seperti ditempong atau ditampar," katanya sambil tertawa.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat membuka Festival Sego Tempong berharap agar kegiatan tersebut bisa mengangkat potensi pertanian di Kabupaten Banyuwangi. "Semua bahan pertanian yang digunakan di sego tempong berasal dari Banyuwangi seperti lombok, ranti, sayur sayuran serta pelengkap lainnya. Jadi dengan festival ini mengangkat potensi Banyuwangi di bidang pertanian," jelasnya.