Partika mencontohkan kondisi Teluk Gilimanuk yang kumuh sehingga diharapkan bimbingan teknis yang akan mencakup seluruh aspek pengelolaan obyek wisata tersebut.
Selain itu, pihaknya juga akan menata kembali kawasan Teluk Gilimanuk dengan membangun dua unit warung kuliner dan beberapa fasilitas lain di sekitarnya.
"Setelah warung kuliner ini selesai, warung yang sudah ada akan kami pindahkan untuk menghindari kesan kumuh. Kelompok yang mengelola, juga kami wajibkan menjaga kebersihan," ujarnya.
Teluk Gilimanuk juga dipenuhi sampah dan tumbuhan liar pada saat musim hujan. Semak belukar itu tumbuh di hampir semua areal teluk, termasuk di lahan tempat berdirinya patung Dewa Siwa sebagai ikon di pintu gerbang Bali dari arah Pulau Jawa tersebut.
Jeruji besi yang mengelilingi kawasan teluk juga dipenuhi semak belukar sehingga kawasan Teluk Gilimanuk tidak terlihat sebagai obyek wisata dari pengguna jalan yang melintas di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.