Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerabas Segala Medan dari Gunung Tambora

Kompas.com - 09/04/2015, 16:09 WIB


Oleh: Mohamad Final Daeng

Sepeda motor jenis trail dan alam adalah pasangan serasi. Bagi komunitas penggemar sepeda motor trail di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, menjelajahi alam dengan jalur sulit, mendaki, dan kadang-kadang menyerempet bahaya adalah kenikmatan yang selalu dicari. Kabupaten Dompu di Pulau Sumbawa yang dikaruniai bentang alam bergunung-gunung sangat ideal untuk aktivitas trail.

Komunitas-komunitas motor trail pun menjamur di daerah itu beberapa tahun terakhir. Tingginya animo terhadap motor trail terlihat saat digelar ajang Two Days Trail Adventure yang menjelajahi medan lereng Gunung Tambora, 4-5 April lalu. Jumlah peserta membeludak hingga 656 orang dari target awal panitia sebanyak 500 peserta.

Ajang ini merupakan rangkaian acara Tambora Menyapa Dunia, untuk memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora. Peserta datang dari berbagai penjuru Nusantara, terutama dari klub-klub motor trail di Dompu sebagai tuan rumah.

Salah satu komunitas motor trail terbesar di Dompu adalah Tambora Trail Community (TTC), yang berdiri sejak tahun 2008. TTC juga terlibat sebagai unsur penyelenggara dalam Two Days Trail Adventure.

Pendiri dan Ketua TTC Imaduddin Thoby (36) mengatakan, minat terhadap motor trail saat ini sangat tinggi di Dompu. "Di setiap kampung, paling tidak ada 10 orang yang memiliki hobi motor trail," katanya.

Oleh karena itulah, setiap tahun Dompu menyelenggarakan dua kali acara besar trail yang menyedot minat penggemar motor trail di seluruh NTB. Jumlah ini, menurut Thoby, termasuk tinggi untuk ukuran kabupaten kecil seperti Dompu.

TTC dibentuk Thoby bersama tiga rekannya sesama penggemar motor trail. TTC kini memiliki sekitar 80 anggota aktif, dan menjadi salah satu dari dua klub motor trail di Dompu yang resmi terdaftar sebagai anggota Ikatan Motor Indonesia.

Gunung Tambora

Anggota TTC pun rutin berkumpul setiap minggu untuk melakukan touring ke berbagai pelosok wilayah Dompu. Mereka juga pernah mengikuti sejumlah acara jelajah off-road yang diselenggarakan di Bandung, Banyuwangi, Bali, dan Lombok. "Sebulan sekali kami main ke Tambora," kata Thoby.

Gunung setinggi 2.700 meter dari permukaan laut itu merupakan "kuil"-nya para penggemar hobi off-road di Dompu. Selain medan yang cadas, Tambora menawarkan pesona alam hamparan padang rumput yang sulit diperoleh di daerah lain.

Gunung yang wilayahnya dibagi Kabupaten Dompu dan Bima tersebut menjadi medan wajib yang harus ditaklukkan anggota baru TTC. Salah satu lokasi utama yang kerap dijadikan tujuan pencinta motor trail adalah Pos III Tambora, titik tertinggi yang bisa dicapai kendaraan off-roaddi gunung itu.

TTC tak membatasi anggota. Siapa pun, dari latar belakang apa pun, boleh bergabung. Motor yang digunakan pun tak harus model trail keluaran pabrik, tetapi dapat pula motor bebek atau motor standar lain yang dimodifikasi untuk jalur off-road. "Yang terpenting motor aman untuk dikendarai," kata Thoby.

Maman Syarifuddin (57) adalah salah satu anggota aktif TTC. Meski usianya tak muda lagi, pegawai negeri di Dinas Pertanian Kabupaten Dompu itu masih rutin nge-trail setiap akhir pekan. "Kalau tidak bersama teman-teman di TTC, saya jalan sendiri," ujarnya.

Maman jadi anggota TTC sejak dua tahun lalu, tetapi hobi nge-trail dilakoninya sejak berusia 16 tahun. Maman memiliki tiga motor trail keluaran pabrik.

Berbagai jalur off-road di Kabupaten Dompu sudah habis dilahapnya, termasuk sejumlah kesempatan menjajal ajang trail di kabupaten tetangga, Bima dan Sumbawa, hingga Lombok dan Bali. "Sebenarnya mau juga ke Sumatera, Jawa, Kalimantan, atau Sulawesi, tetapi terkendala waktu dan biaya," kata Maman.

Memang, hobi yang satu ini termasuk tak berbiaya ringan. Maman mengatakan, setidaknya harus menyiapkan ongkos Rp 300.000 setiap kali nge-trail di sekitar Dompu saja. Biaya itu untuk kebutuhan membeli bensin, ganti oli, busi, dan servis ringan yang wajib dilakukan agar kendaraan prima saat menempuh jalur off-road. Biaya itu belum termasuk biaya tak terduga yang harus dikeluarkan jika motor mengalami kerusakan saat melibas jalur keras.

Selain TTC, banyak pula klub-klub motor trail lain yang eksis di Dompu. Tak sedikit klub yang didirikan berdasarkan kesamaan profesi atau instansi tempat anggotanya bekerja, seperti klub yang menaungi pegawai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tertentu, karyawan perusahaan swasta, anggota yayasan pendidikan, hingga konsultan konstruksi.

Salah satunya adalah Team Yapis yang beranggotakan dosen, mahasiswa, dan pegawai dari perguruan tinggi Yayasan Pendidikan Islam Dompu. Furkan (38), salah satu anggota Team Yapis, mengatakan klub itu dibentuk tahun 2013.

"Sekarang anggotanya 50-an orang. Kami setiap minggu touring di sekitar Dompu dan membuka jalur off-road baru untuk dijelajahi. Medan makin sulit, makin bagus," tuturnya.

Tantangan untuk selalu mencari jalur baru dan menaklukkannya adalah salah satu yang menambah motivasi para penggemar motor trail. Setelah mengikuti ajang Two Days Trail Adventure, anggota Team Yapis pun berencana mengikuti acara lain pada Mei nanti di Kota Mataram, ibu kota NTB.

"Ada kepuasan tersendiri saat bisa menyelesaikan rintangan-rintangan di jalur off-road," ujar Furkan.

Sosial

Komunitas motor trail pun tak melulu bersenang-senang dalam aktivitasnya. TTC, misalnya, juga mengusung misi sosial di setiap kegiatan. Menurut Thoby, tiga nilai utama diusung TTC, yakni persaudaraan, solidaritas, dan sosial.

Anggota TTC banyak terdiri atas pejabat daerah, termasuk Bupati Dompu Bambang M Yasin. Ajang nge-trail pun kerap dimanfaatkan untuk melihat langsung kondisi riil dan kesulitan masyarakat di pelosok desa, seperti dalam bidang pertanian dan infrastruktur.

Thoby bercerita, pernah suatu waktu ia mengajak Bupati touring ke kampung di Kecamatan Woja. Letak kampung itu masih terhitung wilayah perkotaan, tetapi aksesnya sulit dan terpencil karena tak ada jalan.

"Setelah Bupati melihat kondisi itu, dalam waktu 2-3 minggu kemudian ada program membuka jalan dan membangun jembatan di kampung tersebut," kata Thoby.

TTC kerap menggelar bakti sosial di desa-desa yang dilalui jalur trail. Setiap anggota TTC juga diwajibkan membantu jika menemukan sesama pengendara yang mengalami kesulitan di jalan. "Kenal atau tidak kenal, anggota TTC harus menawarkan pertolongan," kata Thoby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com