Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambangi Kampung Islam di Loloan Bali

Kompas.com - 11/07/2015, 11:50 WIB
Tanah Loloan di Kabupaten Jembrana ini merupakan pemukiman umat Islam yang telah ada di Bali sejak lama. Karena eksistensinya ini, kampung ini menjadi wilayah umat Islam terbesar di Jembrana dan dikenal sebagai kampung kuno. Keberadaannya tidak terlepas dari pengaruh budaya Bugis dan Melayu yang dibawa oleh beberapa tokoh pada empat abad silam.

Haji Achmad Damannuri (82), seorang sesepuh umat Islam kelahiran Loloan menceritakan kembali perihal asal-usul keberadaan kampung ini.

Menurut Damannuri, keberadaan komunitas Islam di Desa Loloan ini bermula dari kedatangan orang-orang Bugis pada tahun 1653. "Pada waktu itu dalam sejarah Kerajaan Sultan Hasanuddin ada Benteng Somba Opu di Makassar direbut oleh VOC. Jadi laskarnya itu dikejar-kejar oleh Belanda akhirnya lari dan ketemulah muara Sungai Ijo Gading," ungkapnya.

Para laskar yang menganut agama Islam ini kemudian berhenti di sebuah muara kampung Bali di wilayah Perancak, bukti peninggalan ini bisa dilihat dari adanya Sumur Bajo pinggir pantai.

Setelah berhenti sebentar di kampung Bali, orang-orang Bugis ini kemudian mencari pemukiman melalui Sungai Ijo Gading.

Atas izin dari penguasa Jembrana, I Gusti Arya Pancoran, mereka diizinkan diizinkan menempati daerah Loloan. "Saking akrabnya hubungan dengan penguasa dibuat lah kampung pertama kali di Loloan Barat dan Loloan Timur yang hidup berjejer bersama umat Hindu dari Merta Sari," tuturnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com