”Jalan di sekitar toko kosmetik di kawasan itu dahulu dipadati pengunjung. Namun, selama Juni-Juli, jalan sangat sepi, bahkan nyaris kosong. Situasinya tidak sekadar krisis yang parah, tetapi sangat serius. Saya nyaris tidak percaya dengan situasi itu,” ujarnya.
Total jumlah wisatawan asing ke Korea selama Juni 2015 hanya 750.925 orang atau turun 41 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebanyak 1.273.627 orang. Korea sangat terpukul dengan penurunan jumlah kunjungan wisatawan asing itu. Jika penurunan mencapai 50 persen, Wakil Menteri Pariwisata Korea Selatan Kim Chong memperkirakan, Korea Selatan bisa kehilangan devisa sekitar 2,3 triliun dollar AS.
Sadar akan krisis yang memberatkan itu, Pemerintah Korea Selatan melakukan segala cara untuk membasmi virus MERS. Hasilnya, mulai awal Juli 2015, virus yang mematikan itu tak lagi ditemukan di Korea Selatan. Masyarakat setempat semakin bebas dan leluasa bepergian ke mana saja tanpa menggunakan masker atau alat pengaman lain.
”Saat ini, Korea sesungguhnya sudah terbebas dari MERS. Namun, masyarakat di luar Korea masih waspada sehingga membutuhkan kerja keras dari kami untuk lebih meyakinkan bahwa Korea memang sudah bersih dari virus mematikan itu. Ini pekerjaan yang berat, tetapi kami terus berusaha,” ujar Direktur Korea Tourism Organization wilayah Asia dan Timur Tengah Kijung Jun.