Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Konservasi di Lembah Cilengkrang

Kompas.com - 19/12/2015, 13:51 WIB
Suara tonggeret yang sahut- menyahut berpadu dengan kisah Nurdin yang dalam sebulan memperoleh Rp 150.000 dari pengelolaan obyek wisata.

”Dari tiket masuk Rp 10.000 per orang, kami mendapatkan bagian kecil. Rp 5.000 dari tiket itu diserahkan untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Rp 500 untuk asuransi, dan Rp 500 untuk konservasi. Sisanya, Rp 4.000, dibagi untuk 17 warga yang bertugas di Lembah Cilengkrang,” ujarnya.

Langkahnya terhenti di pos utama karena ia harus kembali turun. Rekannya yang bernama Basir (58) menyambut kami.

Masih ada rute sepanjang 700 meter dari total 2,2 kilometer yang harus ditempuh dari pos tersebut. Sepasang muda-mudi dari Sindang Laut, Kabupaten Cirebon, Nunung Nurainingsih (22) dan Adi Priatna (23), berjalan di belakang kami.

”Rutenya menantang. Saya senang karena udaranya masih sejuk, dan bisa melihat pepohonan besar,” kata Nunung yang sudah empat kali ke Cilengkrang.

Kolam air panas

Setelah sampai di dasar lembah, kami pun menikmati pemandangan pohon-pohon raksasa di sekeliling kami. Di sana juga terdapat pos dengan Camhuri (81) sebagai penjaganya. Ia menjaga dua kolam air hangat dengan beberapa pengunjung yang berendam di dalamnya.

Pemandangan itu tentu saja sedikit kontras dengan lika-liku perjalanan menuju lembah itu karena tidak disangka ternyata di tengah hutan terdapat kolam berendam besar dengan kedalaman tidak lebih dari 100 sentimeter. Bentuknya pun tidak kalah dengan kolam air panas di hotel-hotel di Kuningan.

Hanya sekitar 30 meter dari lokasi kolam air panas itu terdapat tumpukan batu-batu besar, yang jika Anda melewatinya, Anda akan sampai di area air terjun setinggi 30 meter. Di musim kemarau, air terjun di Lembah Cilengkrang itu akan menjadi favorit pengunjung.

Namun, di musim hujan, kawasan itu terlarang bagi pengunjung sebab dikhawatirkan ada pohon roboh dari atas atau batu yang meluncur ke bawah dan melukai pengunjung. Saat hujan, pengunjung juga sangat tidak direkomendasi berada di area air terjun.

Dahulu, hanya air terjun itu yang menjadi andalan Lembah Cilengkrang. Sejak tahun 2010, warga berinisiatif menambah kolam air hangat, memanfaatkan dua cekungan di dekat air terjun itu yang airnya panas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com