Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2015, 13:05 WIB
KOMPAS.com - Sup bening dengan kaldu sapi dan isian berupa mi putih dari beras. Lalu sentuhan daun ketumbar yang aromanya begitu harum menjadi ciri khas tersendiri dari menu sederhana ini.

Pho, demikian sup terkenal asal Vietnam itu diberi nama. Penggemarnya hadir di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Orang Indonesia melafalkan menu ini dengan "poh" sesuai dengan ejaannya. Benarkah demikian?

"Bacanya 'feh', bukan 'poh' sebenarnya," ungkap Head of Marketing Moi Bistro Yosephine Lawu.

Moi Bistro yang berada di Jalan Gunawarman Nomor 71, Kebayoran Baru, Jakarta, sendiri terbilang unik. Di tengah menjamurnya restoran dan kedai yang menjual menu khas Vietnam, Moi Bistro berusaha menawarkan menu otentik Vietnam, termasuk Pho.

Di Indonesia, Pho yang dijual biasanya sudah dicampur MSG untuk menghasilkan kaldu dengan rasa kuat yang begitu gurih.

Jika pun tak memakai MSG, kaldu yang dihasilkan sudah menggunakan aneka bumbu dan cenderung ada rasa manis. Pho semacam ini merupakan Pho dari daerah selatan Vietnam. Sementara di Moi Bistro, Pho yang ditawarkan adalah Hanoi Pho alias Pho yang berasal dari kawasan Hanoi, utara Vietnam.

Nyatanya, asal muasal Pho sendiri begitu sederhana dengan mengandalkan kaldu bening dari daging sapi. Bumbu-bumbunya juga sederhana, seperti daun bawang, daun ketumbar segar, dan lada hitam.

Seperti dijelaskan Yosephine, Pho berasal dari provinsi Nam Dinh, di sisi tenggara Hanoi. Pho disebut-sebut muncul di akhir abad ke-19. Karakter khasnya adalah sup dengan kaldu sapi, irisan daging sapi, dan mi dari beras.

"Pho ini asalnya dari Vietnam bagian utara," kata Yosephine.

Ada beberapa teori sejarah latar belakang Pho. Satu hal yang pasti Vietnam banyak mendapat pengaruh dari Perancis, termasuk dalam urusan kulinernya. Maklum saja, negara ini memang jajahan Perancis. Selain Perancis, kuliner Vietnam juga mendapat pengaruh China.

"Pho dibaca 'feh' karena memang Pho asalnya dari Bahasa Perancis untuk sup daging," tutur Yosephine.

Sup daging ala Perancis yang ia maksud adalah pot-au-feu. Dari banyak teori asal nama Pho, konon salah satunya Pho terinspirasi dari menu ini.

Jadi, saat di Moi Bistro, jangan heran saat pelayan merekomendasikan menu dengan melafalkan "feh" bukan "poh" yang lebih lazim disebut orang Indonesia. Apalagi Pho menjadi salah satu menu andalan Moi Bistro.

Bahkan, seperti dituturkan Corporate Chef Moi Bistro Tiur Risye Aulia, ada tamu yang berusaha mengoreksi penuturan pelayan saat mengucapkan "feh" untuk Pho.

"Pernah ada tamu yang bilang ke pelayan, 'Bukan feh tapi poh'," katanya sambil tertawa.

Chef Tiur menjelaskan ciri khas lainnya dari Pho adalah penggunaan daun ketumbar. Menurutnya, daun ketumbar Vietnam dan Indonesia berbeda. Harum dan rasa daun ketumbar Vietnam selintasan seperti perpaduan antara daun ketumbar dengan daun mint.

"Jadi kami mesti impor dari Vietnam," katanya.

Pho yang dihidangkan dengan kuah panas sangat cocok dinikmati saat musim hujan ataupun sedang sakit flu. Konon, orang Vietnam pun menganggap Pho sebagai "obat" mujarab untuk sakit flu.

Di Moi Bistro, Pho tersedia dalam berbagai pilihan, mulai dari daging sapi atau ayam, juga pilihan bagian daging sapi. Jika ingin puas, pilih saja Pho Mix dengan harga Rp 80.000 (++).

Pho Mix hadir dalam porsi besar yang berisi mi beras, toge, irisan daging sapi, bakso sapi, sapi bagian urat, dan sapi bagian iga. Aroma daun ketumbar yang harum menyeruak dari kepulan panasnya kuah, seakan tengah membangkitkan selera makan.

Rasa kaldu sapi yang begitu halus meluncur di lidah, berpadu apik dengan aneka olahan daging sapi. Tambahan lagi toge mentah. Semuanya memberi kesan menyegarkan.

Tidak ada kesan berat ataupun rasa bumbu "tajam". Seporsi besar pun terasa ringan untuk disantap sendiri.

Bagi lidah orang Indonesia, rasa gurihnya mungkin tidak terlalu "menyengat", walau tidak bisa dibilang hambar. Namun Chef Tiur berbaik hati dengan memberikan tambahan irisan cabai rawit.

Cabai memang mampu memberi tendangan sedikit. Namun, tak meninggalkan kesan sederhana dari Pho itu sendiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Travel Update
Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Jalan Jalan
Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Travel Update
Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Travel Update
Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Travel Update
6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

Hotel Story
Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Travel Update
Daftar Promo #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Diskon hingga Rp 1 Juta

Daftar Promo #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Diskon hingga Rp 1 Juta

Travel Update
Cara ke Pameran Repatriasi di Galnas Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Repatriasi di Galnas Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Ada Upin & Ipin di Dufan Ancol Jelang Libur Akhir Tahun

Ada Upin & Ipin di Dufan Ancol Jelang Libur Akhir Tahun

Travel Update
Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Cara Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Tiket Masuk Gratis

Jalan Jalan
Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Pameran Repatriasi di Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Berburu Tiket Liburan Domestik #DiIndonesiaAja Travel Fair, Catat Promonya

Travel Update
Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Sulawesi Selatan Targetkan Kunjungan Wisata Akhir Tahun Naik 15 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com