Masalah baru timbul, regenerasi perajin songket sulit. Jarang anak muda tertarik mengenal, bahkan menjadi perajin songket. Menenun songket dikenal banyak makan waktu, sekitar 1 bulan menyelesaikan selembar kain berukuran 1,95 meter x 1,10 meter.
Penghasilan perajin songket pun dianggap tak menjanjikan. Ongkos produksi tak sebanding harga jualnya, yakni modal Rp 600.000-Rp 1 juta untuk membuat selembar kain, sedangkan harga jual Rp 1 juta-Rp 2 juta per lembar. Upah buruh pembuat songket Rp 175.000-Rp 250.000 per orang per lembar.
Fajrina mengatakan, perajin songket pun kesulitan bahan baku. Dahulu, bahan baku benang sutra berasal dari pabrik lokal di Lamtamot, Aceh Besar. Belakangan pabrik itu tutup karena konflik.