Di beberapa lokasi strategis, tidak ada pemberitahuan. Sejumlah warga mengaku tidak mengetahui fenomena alam itu.
Lokasi strategis dimaksud di antaranya Alun-alun Kedaton Sultan Ternate, Bandar Udara Sultan Babullah, Pasar Bahari Berkesan, dan sejumlah jalanan utama.
Jalanan di Ternate masih didominasi baliho yang berisi pesan politik terkait pemilihan kepala daerah yang baru berakhir beberapa waktu lalu.
Sofian (34), warga yang ditemui Kompas pada Rabu (3/2/2016) petang, mengaku tidak mengetahui tentang gerhana matahari total (GMT).
"Setiap hari saya melayani warga di sekitar pusat kota. Saya pasti tahu jika ada informasi terbaru. Selama ini tidak ada sosialisasi dari pemerintah," ujar pengojek itu.
Firdaus (45), warga lain, menuturkan, dia mengetahui GMT lewat media massa, tetapi tidak rinci sehingga ia pun kebingungan.
"Kalau menurut cerita orang tua dulu, kami harus bersembunyi di kolong tempat tidur saat terjadi gerhana. Kami takut mata kami akan rusak," ujarnya.
Ketua Panitia Ternate Solar Eclipse yang juga Sekretaris Kota Ternate M Tauhid Soleman berjanji, sosialisasi akan dilakukan secara masif mulai pekan depan.
Masyarakat diajak berpartisipasi menyaksikan fenomena alam itu. Masyarakat, terutama pelaku usaha, diharapkan dapat memanfaatkan momentum itu untuk memasarkan produk khas setempat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.