Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace ini kepada KompasTravel, di Denpasar, Kamis (25/2/2016). (Baca: Pemuteran, Cerita Desa Kumuh yang Mendunia)
"Sejauh ini tidak adapengaruhnya yang saya lihat. Kalau hanya gara-gara teroris, saya melihat justru di Eropa yang menjadi target teroris. Ya saya katakan bahwa tidak berdampak (travel advisory Australia)," katanya.
Cok Ace menjelaskan bahwa seringnya Pemerintah Australia memberikan peringatan kepada warganya yang akan berkunjung ke Indonesia dinilai wajar untuk melindungi warganya.
Diakui Cok Ace bahwa Australia menjadi peringkat pertama pemasok wisatawan ke Bali mengingat warga Australia sudah menjadikan Bali sebagai rumah kedua baginya. (Baca: Trunyan, Tak Hanya Makam...)
Hal ini menjadi harapan besar tetap menjalin kerja sama antar warga dan kedua negara.
Mantan Bupati Gianyar ini juga menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada pembatalan kunjungan wisatawan khususnya dari Australia ke Bali.
Begitupun terhadap wisatawan asal negara lain yang selama ini menjadikan Bali sebagai tempat favorit karena keindahan alam dan kenyamanan dalam berwisata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.