Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelami Jernihnya Sungai Brayeun

Kompas.com - 29/02/2016, 10:21 WIB
Lama tertutup

Keelokan dan keasrian Sungai Brayeun lama tertutup. Saat Aceh masih didera konflik, tidak ada warga yang berani berkunjung. Brayeun seperti terabaikan.

Pasca damai tahun 2005 Brayeun mulai dikunjungi segelintir orang. Baru pada 2009 wisata Sungai Brayeun dibuka untuk umum.

Wisata Sungai Brayeun dikelola warga Desa Brayeun. Selain sebagai sumber pendapatan daerah, Brayeun juga mendorong pertumbuhan ekonomi warga sekitar.

Beberapa usaha yang dijalankan warga adalah membuka warung makan, menyewakan perahu karet, dan menyediakan lapangan parkir.

Benni, pengelola lokasi wisata Brayeun, mengatakan, jumlah pengunjung dalam dua tahun ini meningkat hampir dua kali lipat.

Pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung 1.500 orang, dengan biaya masuk Rp 3.000 per orang. ”Uang tiket dipakai untuk kas kampung, dan biaya pemeliharaan lokasi wisata,” kata Benni.

Menurut dia, wisata Sungai Brayeun minim promosi sehingga sedikit wisatawan dari luar Aceh yang berkunjung. Selama ini wisatawan masih didominasi warga dari kabupaten dan kota tetangga, seperti Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Barat.

Wisatawan berkunjung ke Brayeun bermodalkan informasi dari teman-teman yang sudah pernah ke sana. Tidak ada situs khusus tempat wisatawan mendapatkan informasi detail berkaitan dengan Sungai Brayeun.

Bahkan, di situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh tidak ada profil wisata Sungai Brayeun.

Indah Pinta Sari, wisatawan asal Kabupaten Aceh Barat, mengeluhkan kondisi jalan menuju Sungai Brayeun yang terlalu sempit.

Lebar jalan ke lokasi itu hanya 5 meter, dengan sawah di kiri-kanannya. Mobil harus menepi saat berpapasan dengan mobil lain. ”Kami tadi hampir jatuh ke parit karena jalan terlalu sempit,” kata Indah.

Selain jalan yang sempit, lokasi parkir juga tidak memadai karena tidak ada lokasi khusus yang disiapkan untuk parkir. Lokasi yang dipakai sekarang merupakan milik warga.

Pengelola memungut biaya dari jasa menjaga dan menyediakan lokasi parkir. Hari itu karena pengunjung membeludak, kendaraan pengunjung harus diparkir hingga ke tepi sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com