Detail-detail pemandangan seperti itu tidak pernah didapatkan oleh orang yang melintasi bagian atas jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tersebut. Pemandangan di kaki Suramadu yang dinikmati di perairan Selat Madura juga tidak kalah menarik.
Gagasan untuk mengembangkan potensi wisata dengan menjual pemandangan di kaki Suramadu, antara lain, datang dari Dekan Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Daniel M Rosyid. Keberadaan Jembatan Suramadu sepanjang 5 kilometer lebih praktis dan murah.
Namun, keberadaan jembatan ini pula yang secara perlahan tetapi pasti membunuh aktivitas kapal penyeberangan yang memerlukan biaya operasional tinggi.
Warga lebih memilih menggunakan Jembatan Suramadu ketimbang memakai feri untuk menyeberangi Selat Madura. Bisnis jasa penyeberangan dengan feri menciut dan pelabuhan terancam tutup.
Berdasarkan data PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (PT ASDP) Cabang Surabaya, jumlah kapal terus menyusut dari 19 unit pada 2008 (sebelum ada Jembatan Suramadu) menjadi empat unit (saat ini). Jumlah penumpang pun ikut turun drastis dari 60.000 orang per hari pada 2008 kini menjadi 4.000 orang per hari.