Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tua Punya Cerita...

Kompas.com - 24/03/2016, 13:04 WIB

”Hingga tahun 1980, Braga masih tenar terutama bagi anak muda Bandung. Banyak artis menghabiskan waktu di sana. Semua jenis mode dan gaya terbaru ada di sana. Tak heran bila ada julukan ’Braga Deren’, merujuk pada Braga sebagai tempat memamerkan beragam gaya teranyar,” kenang David Soediono, anggota tim Pertimbangan Pelestarian Kawasan Budaya Kota Bandung.

Akan tetapi, kondisi itu perlahan surut memasuki tahun 1990-an. Dari pusat mode dan gaya anak muda, Braga kehilangan arah, lalu menjadi pusat penjualan mebel sebelum semakin merana medio tahun 2005-2006. Saat itu, 45 persen dari total 120 toko tidak terisi.

Braga semakin tertinggal deru pembangunan Kota Bandung. Barangkali ini karena pengelolaan bangunan tua di Bandung yang masih dianggap beban, bukan aset, seperti pernah dikatakan Ridwan Kamil semasa menjadi Ketua Bandung Creative City Forum.

Menurut Ridwan yang kini Wali Kota Bandung, arsitektur megah dan konstruksi kokoh justru dianggap ketinggalan zaman lalu dikosongkan atau bahkan dihancurkan.

Braga sempat kembali bergairah ketika Bandung menjadi tuan rumah peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka. Braga ikut dirias. ”Gairah itu menandakan ada harapan sebagian masyarakat untuk melihat Braga kembali bersinar,” ujar David.

Harapan masyarakat dan kerja regulator akan menentukan, apakah suatu cagar budaya akan tetap hidup dan terpelihara atau terpuruk ditelan zaman.

Sebab, sesungguhnya bangunan cagar budaya itu menyimpan energi kehidupan dan cita-cita para pendahulu yang membentuk kehidupan di masa depan. Seperti kata Winston Churchill, ”We shape our buildings, thereafter they shape us.” (FRANSISCA ROMANA/SRI REJEKI/CORNELIUS HELMY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com