Namun, kelompok masyarakat ini sendiri menyebut dirinya sebagai Urang Kanekes. Sebutan Baduy diberikan oleh penduduk luar kepada suku ini.
Mulanya kolonial Belanda menyematkan nama suku Baduy ke Urang Kanekes karena mengidentifikasi Urang Kanekes seperti suku Badawi di tanah Arab yang hidupnya nomaden.
Diskusi di Bentara Budaya Jakarta membahas tentang perkembangan budaya Baduy bersama para sosiolog, arkeolog/antropolog, dan tokoh Baduy.
Narasumber yang hadir adalah sosiolog Imam Prasodjo, arkeolog/antropolog Cecep Eka Permana, tokoh Baduy Sarpin dan dimoderatori oleh wartawan harian Kompas sekaligus pendiri Kompasiana Pepih Nugraha.
Diskusi dimulai pada pukul 14.00 WIB dengan dibuka oleh pemaparan singkat oleh narasumber Cecep Eka Permana tentang perkenalan dengan Suku Baduy.
Simak persembahan multimedia dalam Virtual Interaktif Kompas (VIK) "Baduy Kembali" di http://vik.kompas.com/baduykembali/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.