Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus De Bangga Menjadi Warga Sanur

Kompas.com - 26/05/2016, 16:11 WIB

Sekolah di Sanur ini, tutur Gus De, berdiri memanfaatkan bangunan bekas milik pekerja bangunan. Beberapa tahun lalu, kelasnya hanya anyaman bambu serta tembok sederhana. Kini, bangunannya berupa gedung yang layak dan prestasi siswanya terus membaik.

Gus De menelusuri guru-guru kelahiran Sanur dan mengajak mereka membangun kawasan itu. Selain menekankan kecintaan kepada daerah itu, ia tawarkan juga gaji memadai. Sejumlah guru pun bergabung.

Tak berhenti di situ, Gus De mendorong pertumbuhan ekonomi. Pariwisata tak hanya memberi kehidupan bagi pegawai hotel, tetapi juga didorong untuk menginspirasi dan menggerakkan ekonomi warga. Untuk itu, berbagai usaha ditempuh.

Usaha ekonomi berangsur menggeliat, mulai dari pasar tradisional, warung makan, galeri lukisan, kerajinan, pramuwisata, agen perjalanan, hingga wisata air. Tahun 2015, sejumlah usaha kecil dan menengah bergabung menawarkan pengembangan ekonomi lewat jaringan dunia maya.

Di luar urusan SVF dan YPS, Gus De juga punya seabrek aktivitas sosial. Maklum, dia adalah keturunan Ida Bagus, tokoh yang dihormati dalam adat Bali. Belum lagi, dia juga mesti membagi perhatian untuk keluarga.

Namun, dengan disiplin dan konsisten bekerja, dia bisa memberikan waktu untuk semua kegiatannya itu. ”Seorang pemimpin diuji dan saya harus sabar dan kuat. Apalagi, keluarga sangat mendukung dan menjadi penyemangat,” katanya.

Cita-cita Gus De mulai tercapai. Kini, hampir semua masyarakat Sanur bangga mengatakan kami warga Sanur. Bahkan, pemerintah pusat menjadikan Sanur sebagai contoh masyarakat mandiri. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara menanti gelaran tahunan SVF.

”Setidaknya keberadaan saya menjadi ketua di yayasan bisa memberi warna, penyemangat, dan makna bagi masyarakat Sanur,” kata Gus De seraya tersenyum. (Ayu Sulistyowati)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Mei 2016, di halaman 16 dengan judul "Bangga Menjadi Warga Sanur".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com