CHIANG MAI, KOMPAS.com - Chiang Mai adalah provinsi di utara Thailand dengan ibu kota bernama sama. Sebagai bekas ibu kota Kerajaan Lan Na, yang berdiri pada abad ke-13 sampai abad ke-18 Masehi.
Chiang Mai punya kawasan kota tua yang dikelilingi tembok dan parit besar. Di dalamnya terdapat 22 kuil dan pagoda berlapis emas, tersebar di antara bangunan-bangunan tua yang "disulap" menjadi galeri seni serta kafe cantik.
Chiang Mai Night Bazaar adalah pasar malam yang buka setiap hari. Pasar ini memanjang 1 kilometer di Chang Khlan Road, tepat di pusat kota. Anda bisa belanja suvenir sampai mencicipi aneka kuliner khas Thailand bagian utara.
Intinya, dibanding Bangkok, Chiang Mai adalah kota yang lebih laid back dengan penduduk yang lebih ramah dan santai. Atas undangan dari Tourism Authority of Thailand (TAT), KompasTravel berkunjung ke Chiang Mai beberapa waktu lalu. Berikut panduan lengkap untuk berkunjung ke charming city ini.
Transportasi
Ada dua alternatif transportasi menuju Chiang Mai, yakni jalur udara dan darat. Chiang Mai International Airport (CNX) melayani penerbangan domestik dan internasional. Dari Jakarta, penerbangan menuju Chiang Mai akan transit di Bangkok.
Jika lewat jalur darat dari Bangkok, naiklah bus malam dari Mo Chit Terminal. Anda akan naik bus double decker yang nyaman, dengan pelayanan ala pesawat. Perjalanan naik bus memakan waktu 12 jam.
Selain bus, tersedia pula kereta dari Bangkok dengan lama perjalanan sekitar 14-16 jam. Kereta akan berhenti di beberapa tempat, sehingga memakan waktu lebih lama dibanding bus. Ada baiknya Anda memilih overnight sleepers sehingga bisa beristirahat di malam hari.
Angkutan umum
Layaknya di kota-kota lainnya di Thailand, angkutan umum paling populer tentu saja tuk-tuk. Anda bisa menemukannya di berbagai sudut Kota Chiang Mai. Harga untuk perjalanan jarak dekat sekitar 50-100 Baht (Rp 18.000-32.000), dan untuk jarak jauh sekitar Rp 120-150 Baht (Rp 45.000-56.000).
Selain tuk-tuk, ada pula songthaew yang mirip angkot di Indonesia. Songthaew yang beredar di pusat kota berwarna merah. Ada pula songthaew warna putih dan biru yang melayani rute ke perbatasan Kota Chiang Mai. Harga sekali jalan untuk songthaew di area Old City adalah 20 Baht (Rp 7.500), sedangkan di luar Old City adalah 40-60 Baht (Rp 15.000-23.000) sekali jalan.
Namun jika Anda ingin mengeksplor pusat kota, tak ada salahnya menyewa sepeda atau motor. Mayoritas hotel dan hostel punya tempat penyewaan sepeda, dengan harga mulai dari 50 Baht (Rp 18.000) per hari. Anda juga bisa menyewa sepeda motor dengan harga mulai dari 100 Baht (Rp 32.000) per hari belum termasuk bensin.
Penginapan
Harga penginapan di Chiang Mai rata-rata cukup murah, bahkan bagi warga lokal. Anda bisa memilih jenis penginapan mulai dari dormitory, homestay, hostel, sampai resor bintang lima.
KompasTravel menginap di Dusit Princess, hotel bintang 4 yang terletak persis di depan Chiang Mai Night Bazaar. Harga untuk Standard Room di hotel ini, dalam rupiah, mulai dari Rp 518.000.
Beberapa hostel dan homestay yang bisa dipilih antara lain Supanich Guest House, You & Me Hostel, dan Chang Home Guest House. Harga per malamnya mulai dari 350 Baht (Rp 130.000)
Carilah penginapan yang terletak di pusat kota, atau di dalam kompleks Old City Wall. Ini akan memudahkan Anda untuk mengeksplor kompleks tersebut, serta mengunjungi Night Bazaar yang buka setiap malam.
Tempat makan
Chiang Mai adalah kota yang ramah vegetarian. Restoran vegetarian tersebar di berbagai sudut kota. Salah satu kuliner paling populer di Chiang Mai adalah khao soi, mie kuning bersimbah kuah kari yang disajikan dengan ayam atau daging.
Cara paling mudah mencari tempat makan di Chiang Mai adalah menuju Night Bazaar. Di sana terdapat Anusarn Market dan Kalare Food Centre yang penuh deretan penjaja makanan.
Tempat wisata
Ada segudang tempat wisata yang wajib dikunjungi saat liburan ke Chiang Mai. Destinasi paling wajib adalah Wat Prathat Doi Suthep, kuil terbesar di Chiang Mai yang terletak di atas bukit.
Anda juga bisa berkeliling Chiang Mai Old City yang punya 22 kuil peninggalan Kerajaan Lan Na. Sedikit ke luar pusat kota, datanglah ke Mae Sa Elephant Camp untuk melihat beragam atraksi gajah Thailand.
Bagi penggemar wisata adrenalin, bisa mencoba zipline di tengah hutan yakni Flight of the Gibbon. Atraksi ini juga menjadi salah satu aktivitas favorit wisatawan.
Waktu terbaik
KompasTravel berkunjung ke Chiang Mai beberapa waktu lalu, tepat di bulan September. Ini adalah waktu yang kurang tepat untuk mengunjungi Chiang Mai, karena hujan selalu melanda setiap hari.
Waktu terbaik mengunjungi Chiang Mai adalah antara November hingga Januari. Curah hujan mulai minim, namun udaranya masih sejuk. Bulan Februari hingga April yang merupakan musim panas juga menjadi waktu terbaik berkunjung ke sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.