Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jurus Indonesia Gaet Turis pada 2017

Kompas.com - 16/01/2017, 16:09 WIB

Dari akses hingga target

Lalu, keterhubungan udara digenjot dengan terus menambah kapasitas kursi penerbangan ke dan di Indonesia. Targetnya, ada 4 juta kursi penerbangan pada 2017.

Upaya mewujudkan target ini pun telah menggandeng antara lain Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan, dan otoritas terkait.

“Karena 75 persen wisatawan (mancanegara) itu masuk Indonesia dengan airlines, kita sentuh yang terbesar dulu untuk quick win,” kata Arief.

Airlines nantinya akan didorong terbang ke destinasi wisata di Indonesia. Jam operasional bandar udara akan diperpanjang hingga 24 jam. Deregulasi juga ikut didorong. Begitu juga dengan kemudahan penambahan slot bagi pesawat yang hendak masuk ke Indonesia.

“Lakukan joint promo dan paket hard selling,” sebut Arief tentang pilihan strategi yang dapat diambil untuk mendorong akses udara ini.

Sesudah fasilitas penjualan dan akses dibenahi, lanjut Arief, amenitas pun mutlak harus siap. Karenanya, kamar hotel, resort, dan vila harus memadai pula. Untuk solusi tercepat, homestay di desa wisata jadi langkah kementeriannya.

“(Pada) kuartal I/2017 harus bisa bangun 1.000 homestay. Itu dibagi ke-10 top destinasi,” tegas Arief.

Hingga akhir kuartal III/2016, tercatat lebih dari 9,4 juta wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. Angka itu tumbuh 9,54 persen year to date, alias dibandingkan capaian pada akhir 2015.

Target 12 juta wisatawan mancanegara pada 2016 pun diyakini tercapai, karena triwulan terakhir merupakan peak season kunjungan wisata. "(Kinerja) pada 2016 sudah on the track," tegas Arief.

Pada 2017, Pemerintah mematok target kontribusi sektor pariwisata terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) mencapai 13 persen.

Bersamanya, diharapkan pula masuk devisa senilai Rp 200 triliun, dengan 12 juta tenaga kerja terserap, dari target 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan 265 wisatawan nusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com