Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Balikpapan Resmikan Destinasi Wisata Teluk Seribu

Kompas.com - 28/02/2017, 21:57 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Satu lagi bentang alam yang menjadi obyek wisata baru di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pemerintah Kota Balikpapan meresmikan Teluk Seribu, destinasi baru itu, sebagai wisata menyusuri hutan mangrove (bakau) di sepanjang Sungai Manggar Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur.

"Saya sangat puas dengan capaian ini karena bisa mewujudkan sebuah destinasi baru seperti ini, meskipun memang belum sempurna. Pelan-pelan akan kita benahi terus sampai baik," kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, Selasa (28/2/2017).

Peresmian ditandai pemotong pita di ujung gang kecil di Jalan Kesatuan RT 3 Manggar Baru, jalan masuk menuju Kampung Warna Warni, kemudian bekeliling kampung, dan menyempatkan menyusur sungai dengan kapal.

(BACA: Kampung Warna Warni Teluk Seribu, Obyek Wisata Baru di Balikpapan)

Wisata Teluk Seribu merupakan gabungan dua sajian wisata. Pertama, 5 RT di kampung kecil di muara Sungai Somber yang ratusan rumah di dalamnya dibikin warna warni.

Kedua, warga kampung itu juga menawarkan jalan-jalan dengan kapal nelayan untuk menyusur hutan bakau di sepanjang sungai.

KOMPAS.com/DANI JULIUS ZEBUA Dermaga menjadi awal petualangan menyusuri hutan mangrove di sepanjang Sungai Manggar, Balikpapan, dengan menggunakan kapal.
Jadilah para wisatawan pun bisa memilih hanya selfie di kawasan Kampung Warna Warni, ataulah mau berkeliling dengan kapal kelotok, menyaksikan habitat unik penghuni hutan.

"Kita kenalkan dulu destinasi ini ada, kemudian akan kita kembangkan lagi," kata Rizal.

Pemerintah agaknya sengaja mengemas keduanya demi menarik minat wisatawan lokal, nasional, apalagi wisatawan mancanegara. Pilihan selfie di Kampung Warna Warni saja sejatinya sudah menarik.

Mereka yang tidak ingin jauh-jauh menyusur hutan lewat sungai ini, bisa saja menikmati keindahan di sepanjang kampung lantas selfie dan pulang membawa cerita.

Salah satu sudut untuk selfie adalah dinding 100-an meter yang penuh gambar 3 dimensi. "Sudah banyak disebar lewat medsos," kata Cadio Tarompo, pelukis realis yang ikut menggambar dinding.

Pemerintah dan warga setempat mengerjakan semuanya dengan cepat. Mereka mendatangkan relawan untuk mengecat rumah-rumah kayu itu.

KOMPAS.com/DANI JULIUS ZEBUA Kehidupan ekonomi warga Kampung Warna Warni Teluk Seribu, Balikpapan, Kaltim mulai bergairah. Warga jualan pun mulai muncul di sana sini.
Warga yang terpanggil ikut kerja hingga kini. Pembangunannya singkat, dimulai awal Februari 2017 dan kini sudah dibuka.

Pemerintah menggandeng perusahaan Avian Brand sebagai sponsor.

Feonaldi Indrawan, Deputi Marketing Director Avian Brand, mengungkap perusahaannya menyumbang sedikitnya 5.000 liter cat beragam warna cerah, dominan merah, kuning, dan hijau, untuk mengecat dinding rumah, pagar, hingga jembatan dan jalanan.

"Konsepnya sesuai dengan semangat kita, memberi dampak positif dan meningkatkan ekonomi kerakyatan. Memajukan pencapaian pembangunan. Jadi jagalah kebersihan dan keindahannya," kata Feonaldi.

Sebanyak 235 bangunan di 5 RT jadi target pewarnaan. Pengecatan juga sampai ke dermaga kecil tempat kapal nelayan dan kapal klotok mengangkut penumpang. Penampilan kapal-kapal tidak kalah bersolek. Semuanya tampak semarak penuh warna cerah.

Sementara itu, obyek hutan mangrovenya sendiri sudah ada secara alami. Hutan bisa disusuri selama 3 jam perjalanan dengan kapal klotok. Peminatnya masih minim sebelumnya.

KOMPAS.com/DANI J ZEBUA Salah satu sudut suasana rumah-rumah kayu di atas air di kampung tepi Sungai Manggar. Rumah-rumah itu kini ceria dengan dominan warna terang. Kampung ini menjadi bagian dari wisata Teluk Seribu, destinasi wisata baru di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kelompok Sadar Wisata Teluk Seribu mengawali dengan presentasi keindahan alam Sungai Manggar ke Kantor Pariwisata Balikpapan pada November 2016 lalu. Mereka berharap, Pemkot campur tangan turut membantu menaikkan kunjungan wisatawan.

"Dengan harapan bisa meningkatkan pendapatan warga," kata Firdaus, Ketua Pokdarwis Teluk Seribu.

Gayung bersambut, pemerintah mau mengembangkannya. Diawali dengan mewarnai rumah-rumah, memberi lukisan, dan menjadikan kawasan sebagai pintu gerbang menuju obyek wisata hutan bakau ini.

Kampung Kumuh

Kampung atas air di muara Sungai Manggar ini padat rumah penduduk. Bangunannya dari kayu ulin, rampat, dan tiap gang begitu sempit.

Penduduknya beragam etnis dengan mayoritas bekerja sebagai nelayan tangkap di laut dan sebagian lagi bertani atau menggarap kebun karet.

KOMPAS.com/DANI J ZEBUA Salah satu sudut suasana rumah-rumah kayu di atas air di kampung tepi Sungai Manggar. Rumah-rumah itu kini ceria dengan dominan warna terang. Kampung ini menjadi bagian dari wisata Teluk Seribu, destinasi wisata baru di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Seperti kebanyakan kampung atas air pada umumnya, kawasan seperti ini tadinya serasa bagai kampung kumuh. Orang membuang sampah dan MCK langsung ke laut. Belum lagi sampah bawaan laut mampir ke kawasan itu.

Kebiasaan ini sempat berlangsung lama. "Di sini masyarakat sulit mengerti (kebersihan). Buang sampah begitu saja (di laut). Dulunya kumuh sekali," kata Mukhlis Sukarno, Ketua RT 3.

Wajah kampung kini berubah dari suram jadi cerah. Seiring dengan perubahan itu, kunjungan wisatawan lokal meningkat. Warga melihat peluang bisnis dari kehadiran wisatawan dadakan. Warga kampung pun perlahan mulai berubah.

"Kesadaran pelan timbul, dimulai dari ajakan kelompok sadar wisata ini. Warga mulai tidak membuang sampah sembarangan," kata Firdaus.

Warga menyadari kebersihan bisa mendatangkan rezeki. Pengunjung bisa merasa betah di sana dan jualan mereka bisa makin laku.

"Penghasilan rata-rata warga di sini di bawah UMK. Ini adalah kesempatan mengubah nasib. Itu pula yang mengubah warga lebih teratur," kata Mukhlis.

KOMPAS.com/DANI J ZEBUA Menuju Teluk Seribu, wisatawan nanti bakal melewati sebuah gang penuh gambar 3D maupun doodle. Gambar di media pagar 100-an meter itu dipulas belasan pelukis profesional di Balikpapan. Lukisan pagar dan Kampung Warna Warni nanti merupakan gerbang awal menuju Teluk Seribu di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Warga pun kini melihat masa depan cerah bila bisa mengembangkan kawasan itu menjadi destinasi maju.

Firdaus menceritakan, kampung di tepi sungai itu memiliki kejayaan wisata lokal di masa lalu. Dulunya ada lomba perahu naga, lomba renang menyeberangi sungai, hingga perdagangan kampung begitu hidup. Teluk Seribu diharapkan bisa mengembalikan kejayaan masa lalu itu.

"Waktu sekolah pada 1990-an, itu masa emas kawasan ini. Ini pula yang ingin anak muda di kampung ingin hidupkan," tambah Firdaus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com