LHOKSUKON, KOMPAS.com – Bangunan dua lantai itu persis berada di ujung jembatan Kota Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Seluruh bagian gedung dicat dengan dengan warna gelap.
Di samping dinding lampu terlihat temaram. Sedangkan meja dan kursi didesain layaknya bar. Itulah Kafe D’Star Lhoksukon.
Desain kafe model ini sedang populer di Aceh. Sebagian besar kafe meniru konsep bar, sehingga terkesan lebih modern.
(BACA: 10 Kuliner Halal yang Wajib Dicicipi di Manado)
Siang itu sejumlah warga terlihat santai. Kafe ini bisa disebut tempat kongkow segala usia. Mahasiswa sibuk berbincang sembari membuka laptop dan berselancar di jagat digital. Sedangkan kaum tua sibuk berdiskusi.
Untuk makanan, kafe ini terbilang lengkap. Saya mengunjungi dapur kafe yang terletak di bagian depan. Seorang koki sibuk menggoreng daging ayam.
(BACA: Mie Caluek, Kuliner Wajib Coba di Banda Aceh)
Sambal segar juga berada di dapur itu. “Ini mau buat ayam tangkap, dan ayam penyet,” katanya, Minggu (5/3/2017).
Kafe itu baru dua tahun terakhir berganti nama menjadi D’Star. Sebelumnya, diberi nama Central Kupi.
Dia menyebutkan, sejauh ini minuman yang paling digemari di kafe itu jus terong belanda, dan jus semangka.
(BACA: Seperti Siput, Ini Kuliner Laut dari Kepulauan Riau)
Sedangkan makanan yang paling banyak diminati yaitu aneka sop, ayam tangkap dan ayam penyet. “Kalau sop kami menyediakan sop ayam, daging dan sop butut,” terang Banta.
Dia menyebutkan saban hari kafe ini bisa menghabiskan 50 ekor ayam untuk menu ayam penyet dan ayam bakar. ”Alhamdulillah ramai. Satu ayam itu dipotong empat, jadi agak besar lah,” katanya.