Indonesia bisa memasarkan Bali ke negara-negara Arab dengan menggunakan momentum bahwa pulau itu pernah menjadi tempat pilihan berlibur Raja Salman.
Selanjutnya, Indonesia bisa membujuk maskapai penerbangan besar Timur Tengah. Saudia Airlines, Qatar Airways, Etihad Airways, Emirates Airlines, dan Oman Airways diajak untuk mengoperasikan penerbangan langsung dari Jeddah, Doha, Abu Dhabi, Dubai, dan Muscat menuju Denpasar.
Maskapai besar Timur Tengah tersebut sedang menguasai pasar internasional.
Etihad Airways yang berbasis di Abu Dhabi, UEA, misalnya, berhasil mengangkut 18,5 juta penumpang pada 2016 dan memiliki 116 rute penerbangan di seluruh dunia.
Maskapai Etihad kini mempunyai 122 armada pesawat. Selain itu, sebanyak 11 penerbangan per minggu ke Maladewa telah dioperasikannya.
Saudia Airlines tidak mau kalah. Deputi Direktur Pemasaran Saudia Airlines Fahd al-Jarbou menyatakan, maskapai itu meletakkan program memiliki 206 pesawat hingga tahun 2020 dengan menambah sejumlah rute penerbangan sesuai Visi Arab Saudi 2030.
Saudia Airlines kini hanya memiliki 113 pesawat dengan rata-rata usia 9 tahun.
Adapun Qatar Airways mempunyai 192 pesawat. Maskapai ini mengoperasikan 145 rute penerbangan.
Di tengah kegairahan negara-negara Arab membangun visi pasca-energi, penerbangan langsung dari kota-kota di negara Arab ke Denpasar dipastikan akan menarik turis serta investor di negara itu untuk berkunjung ke Bali. (MUSTHAFA ABD RAHMAN, dari Kairo, Mesir)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Maret 2017, di halaman 10 dengan judul "Raja Salman, Wisata Bali, dan Penerbangan Langsung".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.