Dalam proses pembangunan, tak ada satu pun tanaman yang boleh ditebang. Alhasil, pohon mangga, kelengkeng, sawo kecik, belimbing wuluh, palem, dan asam jawa yang berukuran cukup besar masih berdiri dan menambah kesejukan.
Pagar direndahkan, tegel diganti sesuai aslinya, dan taman yang luas agar pengunjung bisa nyaman.
Duta Besar Swedia Johanna Bismar Skoog yang pernah berkunjung pada 2014 mengagumi hasil karya pendopo tersebut.
Ia menyukai konsep hijau yang ditonjolkan. Rindangnya pepohonan juga yang membuat hawa di kota pesisir itu menjadi sejuk.
Dari ningrat ke rakyat
Lepas dari perubahan fisik, ada perubahan lebih besar dalam penggunaan pendopo. Kesan ningrat peninggalan feodal luntur berganti dengan kesan terbuka.
Pendopo yang dulu hanya dibuka untuk tamu-tamu kawedanan dan bupati, kini bisa dikunjungi siapa saja. Wisatawan pun diperbolehkan masuk. Anggota satpol PP bisa jadi pemandu mereka. Syaratnya hanya memakai pakaian sopan.