GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Bicara soal wisata di Sumatera Utara, mungkin yang terbesit di benak Anda adalah Danau Toba. Padahal, provinsi tersebut punya banyak potensi wisata salah satunya Kota Gunungsitoli.
Pemerintah Kota Gunungsitoli itu telah menyiapkan 17 destinasi wisata andalan untuk dikunjungi wisatawan. Baik yang sudah lama dibuka, maupun yang baru diperkenalkan.
"Kami memiliki destinasi wisata baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Kota Gunungsitoli saat ini memiliki 17 destinasi yang bisa menjadi inspirasi," tutur Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Gunungsitoli, Yasokhi T Harefa kepada KompasTravel, Kamis (06/04/2017).
Kota tersebut, lanjut Yasokhi, memiliki banyak obyek wisata mulai dari pantai, air terjun, hutan bakau, goa, sampai budaya. Sebanyak 17 destinasi wisata andalan pun dihimpun oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Gunungsitoli. Berikut daftarnya.
1. Taman Ya’ahowu
Berlokasi tepat di Pusat Kota Gunungsitoli, taman ini dulu merupakan timbunan puing-puing bangunan saat gempa melanda Kepulauan Nias pada 2005. Namun kini, Taman Ya'ahowu menjadi pusat rekreasi warga Gunungsitoli.
2. Museum Pusaka Nias
Sesuai namanya, museum ini merupakan tempat disimpannya ribuan benda dan sejarah budaya di Kepulauan Nias. Tak hanya itu, museum ini juga menyimpan tanaman-tanaman obat tradisional dan sejumlah hewan endemik Nias.
3. Pantai Miga
Pantai yang berada di Desa Miga ini terletak tak jauh dari Gunungsitoli. Anda bisa bermain pasir, dan menikmati panorama matahari terbit.
4. Mesin Pencetakan Uang Nias
Pada masa Agresi Militer Belanda I, Nias pernah memiliki alat pencetakan uang sebagai alat pembayaran yang sah, diberi nama Oeang Republik Indonesia Nias (ORIN). Kala itu Bupati Nias dijabat oleh P R Telaumbanua dan pernah menjadi Gubernur Sumatera Utara. Mesin ini berada di Desa Onowaembo.
5. Goa Tögindrawa
Goa ini terletak di Gunungsitoli Barat. Ada 5 goa dengan empat mulut yang memanjang dari arah selatan ke utara. Mulut gua menghadap ke timur dan tenggara dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi atap yang berbeda-beda.
Dengan gabungan formasi stalaktit dan stalagmit, dinding goa ini begitu kuat. Konon, kata masyarakat sekitar, gua ini memiliki lorong yang tembus ke Goa Laowömaru di Desa Fodo yang berjarak sekitar 12 km dari Goa Tögindrawa.