Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Bawah Laut Pahawang

Kompas.com - 28/04/2017, 07:29 WIB

Dari Terminal Rajabasa, pelancong bisa mengambil angkot warna biru telur asin dan turun di Stasiun Tanjung Karang. Dari sana, sambung lagi dengan angkot ungu terung hingga ke Teluk Betung. Semua angkot ini tarifnya sama, yakni Rp 5.000.

Jadi, dari bandara hingga ke Teluk Betung, biayanya Rp 15.000 per orang. Dari Teluk Betung, perjalanan masih dilanjutkan dengan mobil pikap yang merupakan angkutan desa.

Tarif untuk angkutan desa ini lebih mahal, yakni Rp 15.000 per orang. Dan harus diingat, angkutan desa hanya beroperasi sampai pukul 17.00.

Ketika kami menjajal perjalanan satu hari ke Pahawang, kami menyewa mobil Elf yang berkapasitas 15 orang. Rombongan kami terdiri atas wartawan yang diundang Telkomsel untuk peresmian jaringan 4G di semua kabupaten di Sumatera.

Kami ingin membuktikan, perjalanan ke Pahawang bisa dilakukan dalam satu hari dan tidak mengganggu acara utama kami.

Wisata bahari

Perjalanan kami dari Lampung ke Pahawang memakan waktu tidak sampai tiga jam. Ketika keluar dari Bandara Radin Inten II pukul 07.00, kami menyempatkan diri makan di rumah makan padang Bagadang.

Terpaksa kami makan berat pada pagi hari karena kami tidak menemukan warung atau rumah makan yang lain.

Pukul 09.30 kami sampai di Pelabuhan Ketapang dan memilih peralatan snorkeling dari salah satu operator wisata yang ada di sekitar pelabuhan.

Untuk biaya snorkeling dan wisata bahari, operator menyediakan beberapa paket. Kita tinggal memilih paket yang cocok.

Untuk paket satu hari sudah termasuk sewa alat snorkeling dikenakan Rp 150.000-Rp 250.000 per orang. Biaya ini sudah termasuk sewa perahu dan mendatangi beberapa spot.

Jika ingin menggunakan kapal cepat (speedboat), sehingga perjalanan menuju Pahawang lebih cepat, juga tersedia.

Dalam perjalanan satu hari itu kami menuju dua titik snorkeling, yakni di Cukuh Bedil dan di Taman Nemo, Pahawang.

Yang menarik di Cukuh Bedil adalah ada tempat duduk dan televisi buatan di dasar laut. Ini bisa dijadikan spot untuk foto.

Kami pun tidak ketinggalan, ingin difoto di bawah laut. Pelampung kami lepas, dan kami meluncur ke dasar dalam hitungan detik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com