Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suvenir Khas Indonesia Laris Diburu Pengunjung Indofest 2017

Kompas.com - 12/05/2017, 09:42 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan merk peralatan aktivitas luar ruang (outdoor) dari dalam dan luar negeri dapat ditemukan dengan harga miring di Indofest 2017. Namun pengunjung ternyata tak hanya memenuhi stan-stan peralatan outdoor. Suvenir khas Indonesia juga tak kalah diserbu pengunjung.

Kain tenun yang tersebar dari banyak daerah di Indonesia telah dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga tak hanya berwujud seutas kain cantik. Beberapa peserta pameran di Indofest 2017 memiliki produk suvenir yang berbahan dasar tenun asal seluruh Indonesia.

Tenun yang menjadi ciri khas satu daerah tersebut dibuat menjadi aneka barang kerajinan, seperti gelang, kalung, ponco, hingga sepatu. Harganya pun berfariasi. Mereka juga menawarkan diskon terbaik dalam acara tersebut.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Pakaian daerah khas Indonesia dijual dalam ajang Indofest 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (12/5/2017). Festival kegiatan alam bebas ini akan berlangsung hingga 14 Mei mendatang dengan berbagai kegiatan seperti bazaar, talkshow, workshop, permainan ketangkasan dan kegiatan menarik lainnya.
BACA: Indofest 2017 Kembali Dibuka, Pengunjung Rela Antre Sejak Pagi

Salah satu stan suvenir tenun yang disesaki pengunjung ialah Lawon Handmade. Dari selembar kain mereka membuat bucket hat, syal, dompet, gelang, mug, tumblr, dan hoodie. Harga barangnya mulai dari Rp 5.000 berupa gelang, hingga hoodie Rp 185.000.

Untuk syal sendiri, walaupun ukurannya sama, harga yang dibanderol berbeda-beda tergantung corak dan asal daerahnya.

"Untuk syal kita bedakan harga tergantung asalnya, makin jauh makin mahal. Ada (tenun) Jepara, Rote, Sabu, Boti, Sotis, dan Lombok. Paling mahal yang dari daerah NTT, Rp 50.000," ujar Fikri, salah satu penjual di stan Lawon Handmade kepada KompasTravel, di Indofest, Kamis (11/5/2017).

BACA: Catat, Aneka Diskon dan Promo Barang Outdoor di Indofest 2017

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Suvenir khas Indonesia dijual pada acara Indofest 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (12/5/2017). Festival kegiatan alam bebas ini akan berlangsung hingga 14 Mei mendatang dengan berbagai kegiatan seperti bazaar, talkshow, workshop, permainan ketangkasan dan kegiatan menarik lainnya.
Pemandangan yang tak jauh beda terlihat di stan Awethnicraft. Pengunjung sangat berdesakan memilih jenis tenun yang mereka suka. Di stan ini pun tersedia berbagai macam tenun, seperti Tenun Aceh, Lombok, Medan, Jepara, dan yang lainnya.

Menurutnya Seli, salah satu penjualnya mengatakan, yang paling banyak diminati ialah gelang dan syal. Gelang di stan ini dibandrol mulai Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Selain gelang, di sini Anda bisa mendapatkan jaket tenun seharga Rp 320.000, bomber tenun Rp 275.000, sepatu tenun Rp 229.000, hingga sandal tenun Rp 199.000.

"Suka sih tenun, soalnya bagus buat dijadiin macem-macem, kalau batik kan jarang yang di aneh-anehin gini, lagian lebih cocok buat anak muda. Sukanya yang cerah, Tenun Lombok," ujar Devi, pembeli asal Tangerang.

Indofest 2017 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) mulai Kamis (11/5/2017) hingga Minggu (14/5/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com