Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kei Menunggu untuk Dijelajahi

Kompas.com - 21/07/2017, 08:36 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepulauan Kei di Maluku Tenggara masih kalah pamor dibanding destinasi wisata lain di Timur Indonesia, seperti Raja Ampat atau Wakatobi. Namun justru karena belum banyak wisatawan yang tahu, Kei menjadi destinasi yang semakin menarik.

Tahun 2016, Kementerian Pariwisata memberi predikat kepada Kei sebagai 'Harta Tersembunyi yang Paling Populer di Indonesia'.

"Kabupaten Maluku Tenggara terdiri dari 68 pulau, 55 pulau diantaranya berpotensi untuk wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, Roy Rahajaan saat ditemui di Bali-Kei Archipelago di Hotel Manhattan, Jakarta, Kamis (20/7/2017).

(BACA: Bali-Kei Archipelago, Lomba Lari dan Pameran Musik Lintas Pulau)

Pulau yang siap untuk menyambut wisatawan adalah Kei Kecil dan Kei Besar. Kota Kabupaten berada di Langgur, Pulai Kei Kecil. Di sini juga terdapat bandar udara Bandara Internasional Karel Satsuitubun.

Untuk menuju Kei, wisatawan dapat menggunakan penerbangan dari Jakarta ke Ambon kemudian ke Langgur dengan kisaran harga tiket sekali perjalanan Rp 2,5 Juta. 

Perwakilan dari komunitas masyarakat Ohoivut dan Nufit melakukan sidang adat di Pulau Kei Kecil, tepatnya Ohoi Faan, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Rabu (28/10/2015). Dalam sidang itu, mereka sepakat untuk menjadi sedarah. Upacara itu dinamai Tea Bel.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN Perwakilan dari komunitas masyarakat Ohoivut dan Nufit melakukan sidang adat di Pulau Kei Kecil, tepatnya Ohoi Faan, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Rabu (28/10/2015). Dalam sidang itu, mereka sepakat untuk menjadi sedarah. Upacara itu dinamai Tea Bel.
Sedangkan untuk akomodasi, penginapan bintang tiga dengan harga kisaran Rp 400.000-Rp 500.000 terdapat di Kei Kecil dan Kei Besar. Homestay penduduk dengan harga terjangkau juga cukup banyak. Roy mengatakan jumlah kamar hotel di Kei mencapai 600 kamar, belum ditambah penginapan homestay.

Sedangkan untuk atraksi wisata, Kei menawarkan wisata bahari baik itu bermain di pantai dengan pasir putih sehalus bedak, snorkeling atau menyelam di Laut Banda. Waktu terbaik berkunjung ke Kei adalah saat Meti.

"Meti Kei ini adalah fenomena pasang surut air laut yang dapat mencapai lima sampai enam kilometer. Dari yang sebelumnya harus menggunakan perahu ke pulau lain, ini bisa berjalan kaki," kata Roy.

Meti Kei selalu jatuh pada tanggal 22 dan 23 Oktober setiap tahunnya. Menariknya di Pulau Tanimbar Kei, yang berjarak tempuh sekitar satu jam naik kapal dari Pulau Kei Besar, terdapat desa adat Hindu Bali. Dipercaya leluhur penduduk di tempat ini berasal dari migrasi di zaman Hindu Bali. 

Tahun 2015 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kei hanya berjumlah 40 orang tahun 2016, dengan diselenggarakan Festival Pesona Meti Kei jumlah wisatawan mancanegara bertambah menjadi 300 orang sepanjang tahun. Terbayang, betapa 'perawan' Kei dari wisatawan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com