Banyak peristiwa bersejarah yang terjadi di kedua gedung tersebut, salah satunya adalah pelantikan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Kedua gedung itu sendiri resmi menjadi galeri nasional pada tahun 2015.
Saat KompasTravel berkunjung, di sana sedang ada pameran seni Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow (Kehidupan adalah Jantung Sebuah Pelangi).
Yayoi Kusama adalah seorang seniman asal negeri sakura. Lahir di Jepang pada 1929, artis ini memiliki ciri khas dalam karyanya yaitu bintik-bintik, jala-jala, dan buah labu.
Pameran seni Kusama terbagi ke dalam tiga galeri, A, B dan C, yang semuanya sangat layak untuk dinikmati baik oleh pencinta seni maupun orang awam sekalipun.
Apa pasal? Ya, karya-karya Kusama tidak hanya bisa dinikmati oleh mereka yang paham seni saja. Warna-warna ceria dan seni instalasi yang "sangat nge-pop", begitu instagrammable. Sayang sekali jika berkunjung ke sini tanpa mengabadikan momen dalam sebuah foto.
Di galeri A, pengunjung disuguhi bermacam-macam lukisan minyak dan acrylic di atas kertas dan kanvas yang bercirikan corak bintik-bintik dan jala-jala. Ada yang motifnya rapat-rapat, ada juga yang jarang-jarang.
Karya-karya awal Kusama sangat kental gaya surealis. Beberapa karya yang dipajang di galeri A ini antara lain Infinity Net (1950-an), No. A (1959), Death of a Nerve (1976), Statue of Venus Obliterated by Infinity Nets No. 2 (1988), dan Transmigration (2011).
Beranjak ke galeri B, mula-mula pengunjung akan memasuki sebuah ruangan dengan banyak cermin cembung di muka. Karyanya ini ia namai Invisible Life (Kehidupan yang Tak Kelihatan). Spot ini juga sangat menarik pengunjung untuk befoto ria.
Masih berupa karya seni instalasi, Kusama membuat sebuah bilik cermin infiniti, yang menawarkan pengalaman visual dan imaji sangat indah. Namanya, Gleaming Lights of the Souls (Cahaya Jiwa yang Berkilauan) (2008).
Pengunjung bisa masuk ke bilik infiniti itu dan melihat gemerlap lampu-lampu dengan warna hijau, biru, ungu, merah.
"Corak berulang-ulang yang dihasilkan lampu-lampu yang berkelipan mencerminkan putaran hidup dan mati alam semesta yang tak berkesudahan. Kesan tersebut juga bertujuan menambah kebimbangan manusia tentang kewujudan dan kemusnahan," demikian deskripsi karya Kusama dalam brosur.
Pada bagian terakhir, di galeri C pengunjung dapat menemukan banyak tempat menarik untuk berswafoto, seperti di karya seni instalasi berjudul With All My Love for the Tulips, I Pray Forever (2013-2017).
Pengunjung akan memasuki sebuah ruangan yang sangat terang dengan beberapa pot bunga tulip raksasa yang terbuat dari fiberglass dan plastik.
Sebagaimana ciri Kusama, pot dan bunga tulip raksasa tersebut seluruhnya bermotif bintik-bintik. Bintik-bintiknya berwarna-warni hijau, ungu, kuning, biru, merah, pink, dan oranye. Ukurannya yang acak, besar-kecil menambah cita rasa populer pada karya seni instalasi ini.
Pameran Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow yang dibuka dari 9 Juni ini berlangsung hingga 3 September 2017. Jadi, bagi Anda yang berencana berlibur ke Singapura, tak ada salahnya mampir ke National Gallery Singapore dan menikmati pameran apik ini. Selamat berlibur...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.