Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menikmati Karya Yayoi Kusama di National Gallery Singapore

Nah, beberapa waktu lalu KompasTravel berkesempatan mengunjungi National Gallery Singapore.

Galeri ini berlokasi di Saint Andrew’s Road No.1. Lantaran berada di tengah-tengah kota, National Gallery Singapore relatif mudah dijangkau.

Para turis bisa menggunakan taksi dari tempat menginap menuju galeri ini. Argonya tentu saja sesuai dengan jarak tempuh dan kondisi jalan.

(BACA: Nuansa India di Jantung Singapura)

Sebagai gambaran dari tempat KompasTravel menginap, yaitu di Hilton Garden Inn yang berlokasi di Little India, ongkos taksi sekitar 5,5 – 8,5 dollar Singapura atau sekitar Rp 53.625 – Rp 82.875 (kurs 9.750), dengan jarak 3,48 kilometer.

Jika kebetulan akomodasi tempat menginap berada di kawasan Chinatown, argo taksinya mungkin hanya sekitar 3,5 – 5,5 dollar Singapura saja atau sekitar Rp 34.125 – Rp 53.625.

Tapi, bilamana akomodasi tempat menginap berada agak ke pinggiran, ada Mass Rapid Transit (MRT) yang menghubungkan banyak tempat di Singapura, bahkan hingga ke ujung-ujung. Ingat ya, turunnya di Stasiun City Hall.

Pengunjung atau wisatawan lokal tidak dipungut biaya masuk National Gallery Singapore, baik untuk umum maupun konsesi. Yang termasuk konsesi ini diantaranya yaitu anak-anak usia 7-12 tahun dan lansia 60 tahun dan ke atas.

Adapun wisatawan asing dikenakan biaya masuk 20 dollar Singapura atau sekitar Rp 195.000 (umum), dan 15 dollar Singapura atau sekitar Rp146.250 (konsesi). Tetapi jika ada pameran seni yang spesial, ada tarif khusus.

Sedangkan bagi wisman, harga tiket terusannya sebesar 30 dollar Singapura (umum) atau sekitar Rp 292.500, dan 25 dollar Singapura (konsesi) atau sekitar Rp 243.750.

Menemani rombongan KompasTravel, Manager PR & Communication Kelly Quek menjelaskan bangunan ini dulunya merupakan dua gedung terpisah. Satu adalah gedung Balai Kota. Dan satunya lagi adalah gedung Mahkamah Agung.

"Kedua gedung ini disatukan dengan foyer atau ruang transisi seperti yang kita lihat ini," kata Kelly saat rombongan beranjak dari foyer menuju sisi gedung bekas Balai Kota.

Banyak peristiwa bersejarah yang terjadi di kedua gedung tersebut, salah satunya adalah pelantikan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Kedua gedung itu sendiri resmi menjadi galeri nasional pada tahun 2015.

Yayoi Kusama adalah seorang seniman asal negeri sakura. Lahir di Jepang pada 1929, artis ini memiliki ciri khas dalam karyanya yaitu bintik-bintik, jala-jala, dan buah labu.

Pameran seni Kusama terbagi ke dalam tiga galeri, A, B dan C, yang semuanya sangat layak untuk dinikmati baik oleh pencinta seni maupun orang awam sekalipun.

Apa pasal? Ya, karya-karya Kusama tidak hanya bisa dinikmati oleh mereka yang paham seni saja. Warna-warna ceria dan seni instalasi yang "sangat nge-pop", begitu instagrammable. Sayang sekali jika berkunjung ke sini tanpa mengabadikan momen dalam sebuah foto.

Di galeri A, pengunjung disuguhi bermacam-macam lukisan minyak dan acrylic di atas kertas dan kanvas yang bercirikan corak bintik-bintik dan jala-jala. Ada yang motifnya rapat-rapat, ada juga yang jarang-jarang.

Karya-karya awal Kusama sangat kental gaya surealis. Beberapa karya yang dipajang di galeri A ini antara lain Infinity Net (1950-an), No. A (1959), Death of a Nerve (1976), Statue of Venus Obliterated by Infinity Nets No. 2 (1988), dan Transmigration (2011). 

Beranjak ke galeri B, mula-mula pengunjung akan memasuki sebuah ruangan dengan banyak cermin cembung di muka. Karyanya ini ia namai Invisible Life (Kehidupan yang Tak Kelihatan). Spot ini juga sangat menarik pengunjung untuk befoto ria.

Masih berupa karya seni instalasi, Kusama membuat sebuah bilik cermin infiniti, yang menawarkan pengalaman visual dan imaji sangat indah. Namanya, Gleaming Lights of the Souls (Cahaya Jiwa yang Berkilauan) (2008).

Pengunjung bisa masuk ke bilik infiniti itu dan melihat gemerlap lampu-lampu dengan warna hijau, biru, ungu, merah.

"Corak berulang-ulang yang dihasilkan lampu-lampu yang berkelipan mencerminkan putaran hidup dan mati alam semesta yang tak berkesudahan. Kesan tersebut juga bertujuan menambah kebimbangan manusia tentang kewujudan dan kemusnahan," demikian deskripsi karya Kusama dalam brosur.

Pada bagian terakhir, di galeri C pengunjung dapat menemukan banyak tempat menarik untuk berswafoto, seperti di karya seni instalasi berjudul With All My Love for the Tulips, I Pray Forever (2013-2017).

Pengunjung akan memasuki sebuah ruangan yang sangat terang dengan beberapa pot bunga tulip raksasa yang terbuat dari fiberglass dan plastik.

Sebagaimana ciri Kusama, pot dan bunga tulip raksasa tersebut seluruhnya bermotif bintik-bintik. Bintik-bintiknya berwarna-warni hijau, ungu, kuning, biru, merah, pink, dan oranye. Ukurannya yang acak, besar-kecil menambah cita rasa populer pada karya seni instalasi ini.

Pameran Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow yang dibuka dari 9 Juni ini berlangsung hingga 3 September 2017. Jadi, bagi Anda yang berencana berlibur ke Singapura, tak ada salahnya mampir ke National Gallery Singapore dan menikmati pameran apik ini. Selamat berlibur...

https://travel.kompas.com/read/2017/07/25/100700927/menikmati-karya-yayoi-kusama-di-national-gallery-singapore

Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke