Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Lomba Foto Burung di TN MataLawa Terpesona Keindahan Sumba

Kompas.com - 24/08/2017, 09:08 WIB
Markus Makur

Penulis

WAINGAPU, KOMPAS.com - Setelah bertarung selama lima hari memotret burung di kawasan Taman Nasional MataLawa Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, tim Juri memutuskan pemenang dari 55 peserta kompetisi foto burung dan birdrace.

Heru Cahyono keluar sebagai juara satu kategori foto burung. Juara dua diraih Syafrial Habibi Siregar, juara tiga diperoleh Rahmat Hidayat, dan juara harapan diraih, drg Andreas Kosasih.

(BACA: Fotografer Pun Ikut Kompetisi Foto Burung di TN MataLawa Sumba)

Sedangkan untuk kategori alam dan manusia keluar sebagai juara satu adalah Bayu Catur Pamungkas, juara dua diraih Bhisma Gusti Anugrah, juara tiga diperoleh Novi Tri Mujahidin dan juara harapan direbut Naila Zackeisha.

Untuk kategori Birdrace 2017 di Taman Nasional MataLawa, juara satu diraih tim Pelatuk BSC, juara dua diperoleh tim Waskikcuk, juara tiga direbut tim Pasya Sikatan Ninon UNS, juara harapan satu diraih tim Pewe Universitas Airlangga Surabaya, dan juara harapan dua direbut tim Haliastermark.

(BACA: Sumba Timur Kembangkan Ekowisata)

Kepala Balai Taman Nasional MataLawa Sumba, Maman Surahman kepada KompasTravel, Rabu (22/8/2017) menjelaskan, pihaknya selaku kepala balai sudah mengajak tim juri untuk menyelenggarakan acara semacam ini lebih besar lagi.

Juara I Kategori Burung, Heru Cahyono menerima hadiah uang dari Kepala Balai Taman Nasional MataLawa Sumba, Maman Surahman, Selasa (22/8/2017) di Resor Billa, di kawasan Taman Nasional MataLawa Sumba, Nusa Tenggara Timur. ARSIP TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA Juara I Kategori Burung, Heru Cahyono menerima hadiah uang dari Kepala Balai Taman Nasional MataLawa Sumba, Maman Surahman, Selasa (22/8/2017) di Resor Billa, di kawasan Taman Nasional MataLawa Sumba, Nusa Tenggara Timur.
"Saya mengakui untuk lomba kali ini skopnya masih terbatas mengingat jejaring pecinta burung masih terbatas. Melalui event sekarang kami sudah membuat jejaring sehingga tahun depan bisa terselenggara kegiatan yang lebih besar lagi. Ini sebuah kegiatan yang sangat bagus terutama untuk meningkatkan upaya pelestarian burung," katanya.

(BACA: Jokowi ke Sumba, Inilah Kebhinekaan Kita)

Surahman menjelaskan, kegiatan birdrace dan lomba foto burung yang diselengarakan 18-22 Agustus 2017 ditutup pada jam 09.30 wita di lokasi lomba yaitu di kawasan hutan blok Bila, Resort Preingkareha Seksi pengelolaan TN MataLawa Sumba wilayah II.

"Setelah selesai kegiatan lomba, para peserta diajak tour ke beberapa lokasi wisata yang menarik di antaranya Pantai Tarimbang dan rumah adat Praeilu," katanya.

Juara I Kategori Burung, Heru Cahyono kepada KompasTravel mengungkapkan bahwa ini kegiatan yang sangat bagus terutama spot fotonya sangat mendukung.

"Kemungkinan ketemu burung sangat tinggi. Jadi kami tidak kesulitan untuk mengambil foto burung. Kami banyak menemukan jenis-jenis burung yang selama ini belum kami temui seperti jenis burung pancawarna, cekakak leher coklat dan burung paok," katanya.

Kepala Balai Taman Nasional MataLawa Sumba, Maman Surahman (kanan) menyerahkan hadiah dan uang kepada juara I Kategori Alam dan Manusia pada kompetisi Lomba Foto Burung dan alam kepada Bayu Catur Pamungkas, Selasa (22/8/2017) di Resort Billa Kawasan TN MataLawa Sumba, Nusa Tenggara Timur. ARSIP TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA Kepala Balai Taman Nasional MataLawa Sumba, Maman Surahman (kanan) menyerahkan hadiah dan uang kepada juara I Kategori Alam dan Manusia pada kompetisi Lomba Foto Burung dan alam kepada Bayu Catur Pamungkas, Selasa (22/8/2017) di Resort Billa Kawasan TN MataLawa Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Cahyono mengungkapkan ini merupakan jenis burung asli Sumba yang jarang dijumpai. Selain itu jurinya sangat profesional, hasilnya juga sangat memuaskan dan obyektif dalam menilai.

Tim juri juga mengaku ini kegiatan yang sangat baik untuk promosi terutama terkait pelestarian burung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com