“Selain China dan Australia, India juga mulai mengalami peningkatan. Jumlahnya mencapai 234 ribu,” katanya.
India juga menjadi pasar potensial dan bisa melaju cepat. Hal ini juga diyakini Menpar Arief Yahya. "Pasar China dan India mirip, sama-sama berasal dari negara dengan jumlah penduduk terbesar dunia," katanya.
Untuk tahun ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai ditargetkan mendatangkan 5,58 juta wisman. Melihat jumlah wisman periode Januari-Juli 2017 yang sudah mendekati 3,5 juta kunjungan, Yanus merasa optimistis target itu akan tercapai.
Optimisme Yanus juga didasari makin banyaknya penerbangan dari luar negeri menuju Bali. Bahkan, kini ada penerbangan langsung dari Tehran, Iran ke Bali yang dilayani Mahan Air.
“Bulan lalu kami bahkan yang pertama kali menerima penerbangan Mahan Air dari Teheran Iran. Bali adalah destinasi pertama di Indonesia yang disasar Mehan Air,” Kata Yanus.
Menurut Yanus, ada tren positif dalam jumlah kunjungan wisman asal Timur Tengah. Pada periode Januari-Juli 2016, jumlah wisman asal Timur Tengah sekitar 17.000 kunjungan.
Namun, jumlah wisman asal Timur Tengah melonjak dua kali lipat selama Januari-Juli 2017 hingga mencapai sekitar 35.000. “Sepertinya ini dampak positif dari kunjungan Raja Arab Saudi ke Bali akhir awal Maret lalu,” ucapnya.
Menurut Ardana, animo warga negara China mengunjungi negara lain memang cukup tinggi. Hal itu juga ditunjang perekonomian China yang makin bagus.
“Informasi yang saya dapat, ada 250 juta warga China yang telah memiliki paspor. Kalau satu persen saja berkunjung ke Bali, jadi sekitar 2,5 juta. Sedangkan saat ini masih 1,5 juta,” katanya. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.