Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Jangkar Kapal, Terumbu Karang di Manggarai Barat Rusak

Kompas.com - 09/09/2017, 21:46 WIB
Markus Makur

Penulis

Sugiarto menjelaskan, populasi komodo tetap stabil di mana data yang dimiliki pihak Balai TN Komodo sebanyak 3.012 ekor.

"Untuk mengatasi masalah sampah di pulau-pulau dalam kawasan Taman Nasional Komodo ada bantuan kapal sampah dari Kementerian Perhubungan tahun 2018,” katanya.

Ancaman terbesar di kawasan TN Komodo, lanjut Sugiarto, adalah sampah. Tiga sumber sampah di kawasan TN Komodo, bawaan dari laut, dibuang oleh pengunjung, dan sampah warga lokal. Ancaman lain adalah illegal fishing yang dilakukan secara tradisional dan industri.

Staf WWF Manggarai Barat, Susi Yanti Kamil kepada KompasTravel di Restaurant Kopi Mane Inspiration Labuan Bajo, Senin (28/8/2017) menjelaskan, hasil survei di Manggarai Barat, khususnya di tempat pendaratan ikan (TPI) Labuan Bajo dijumpai ikan parimanta dijual dalam waktu dua bulan belakangan, juga anakan atau bayi ikan hiu dijual oleh nelayan di Manggarai Barat.

Hasil survei sampai Juli ada 700 bayi hiu dijual di tempat pendaratan ikan Labuan Bajo. Belum diketahui bahwa apakah ikan parimanta dan ikan hiu itu ditangkap di kawasan TN Komodo ataukah di luar kawasan.

Namun temuan lapangan oleh staf WWF adalah dijumpai nelayan menjual ikan parimanta dan ikan hiu. Padahal parimantan termasuk yang dilindungi.

"Daya tarik utama wisatawan asing dan Nusantara berkunjung ke Manggarai Barat adalah melihat ikan parimanta dan ikan hiu serta kekayaan alam bawah laut di kawasan Taman Nasional Komodo. Berwisata ke Pulau Komodo dan Rinca hanya memerlukan waktu satu atau dua jam selebihnya living boat untuk menyelam," kata Susi.

Ancaman terbesar di TN Komodo dan sekitarnya, lanjut Susi Yanti, adalah kapal-kapal wisata membuang jangkar di laut. Juga nelayan-nelayan membuang jangkar di laut dan mengenai terumbu karang.

Jika jangkar kapal mengenai terumbu karang maka terumbu karang itu terangkat dan rusak. Belum disiapkan marine buoy di kawasan wisata seperti di Pulau Pink Beach, kawasan spot-spot menyelam.

Ancaman lain, menurut Susi Yanti adalah sampah. Sehari sampah di kawasan TN Komodo dan sekitarnya maupun di pesisir Labuan Bajo sebanyak 13 ton per hari, di mana 80 persen adalah sampah plastik.

Selain itu turis semakin banyak berkunjung ke TN Komodo maka kerusakan lingkungan di perairan akan mengganggu ekosistem komodo.

"Pemerintah harus mengatur jumlah wisatawan berkunjung ke kawasan Taman Nasional Komodo. Saat ini tujuan utama dari wisatawan berkunjung ke Manggarai Barat adalah kawasan Taman Nasional Komodo," katanya.

Wisatawan Nusantara berspeedboat menuju ke Pulau Kanawa sebagai salah satu tujuan wisata pantai terbaik di Manggarai Barat, NTT. Juga Pulau Kanawa sangat baik untuk menyelam dan snorkling. Pulau ini selalu dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara untuk menghabiskan liburan, Jumat (12/5/2017). KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Wisatawan Nusantara berspeedboat menuju ke Pulau Kanawa sebagai salah satu tujuan wisata pantai terbaik di Manggarai Barat, NTT. Juga Pulau Kanawa sangat baik untuk menyelam dan snorkling. Pulau ini selalu dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara untuk menghabiskan liburan, Jumat (12/5/2017).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Manggarai Barat, Silvester Wangge kepada KompasTravel, Selasa (29/8/2017) menjelaskan, ramainya wisatawan berkunjung ke Manggarai Barat pasca Sail Komodo. Bahkan, pertumbuhan hotel berbintang dan restoran di Labuan Bajo terus meningkat. Saat ini ada 70 hotel berstandar internasional di Labuan Bajo.

"Yang harus diatur di Manggarai Barat adalah wisatawan asing dan Nusantara yang living boat dari tiba sampai pulang. Bahkan, bisa selama satu minggu berada di kapal wisata. Juga kapal pesiar dan yacht yang hanya berlabuh. Satu kapal pesiar menurunkan wisatawan sebanyak 20.000 orang," kata Silvester Wangge.

Ia menjelaskan, banyak investor spekulan di Labuan Bajo. Uang dari Eropa akan kembali ke Eropa karena banyak investor asing di Labuan Bajo. Diduga ada 60 ekspatriat di Manggarai Barat yang berbisnis diving dan restoran. Yang banyak adalah investor dari Italia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com