Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Jangkar Kapal, Terumbu Karang di Manggarai Barat Rusak

Kompas.com - 09/09/2017, 21:46 WIB
Markus Makur

Penulis

Aktivis Lingkungan Manggarai Barat, Pastor Marsel Agot kepada KompasTravel menjelaskan, masalah air minum bersih bagi masyarakat di pulau-pulau dalam kawasan TN Komodo membutuhkan perhatian serius dan tindakan nyata dari pemerintah dan TN Komodo.

Warga kampung Papagarang, Rinca, Komodo dan beberapa kampung di dalamnya sangat kesulitan air minum bersih dan listrik. Warga itu membeli air minum di Kota Labuan Bajo. Sementara Labuan Bajo sendiri mengalami kesulitan air minum bersih.

"Saya berharap pemerintah dan Balai Taman Nasional Komodo memperhatikan masalah kesulitan air minum bersih. Ratusan wisatawan berkunjung ke kawasan Taman Nasional Komodo namun kesusahan warga di sekitarnya tidak pernah diperhatikan," katanya.

Ahli Terumbu Karang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,(LIPI) Rikoh M Siringoringo kepada KompasTravel, Rabu (30/8/2017), menjelaskan selama tiga hari menyelam di spot-spot diving di kawasan TN Komodo bersama tim Kompas bahwa secara keseluruhan terumbu karang di spot-spot didalam kawasan tersebut masih terjaga dengan baik. Namun, di luar kawasan TN Komodo sudah rusak dan berkurang.

Siringoringo menjelaskan, wisatawan memiliki tujuan utama menyelam sehingga banya kapal-kapal wisata di kawasan spot diving di kawasan TN Komodo.

Untuk itu diperlukan pengaturan kapal-kapal wisata yang membawa turis untuk menyelam. Pemerintah dan pihak Balai Taman Nasional Komodo mengatur berapa kapal wisata yang masuk di kawasan Taman Nasional Komodo dengan membawa turis untuk menyelam.

Jika tidak diatur demikian maka ikan parimanta dan hiu perlahan-lahan akan berkurang karena terganggu ekosistemnya.

"Keunikan dan keindahan bawah laut di kawasan Taman Nasional Komodo dan sekitarnya sangat indah. Panorama bawah laut Labuan Bajo juga memiliki keunikan tersendiri untuk menarik wisatawan datang," kata Siringoringo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com