JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Caribbean Cruise Asia Pacific, Sean Tracy mengatakan kapal pesiar berukuran besar seperti Royal Caribbean berpotensi sandar ke Pelabuhan Benoa, Bali bila infrastruktur sudah siap. Hal itu mengingat terminal Pelabuhan Benoa masih belum bisa disandari oleh kapal berukuran besar.
"Seperti yang kita ketahui, kami punya kapal terbesar di Asia yaitu Marina the Seas, Ovation the Seas yang bisa membawa sekitar 5.000 penumpang. Kapal itu bisa bersandar di Pelabuhan China, Hongkong, Singapore, dan Australia tapi hanya beberapa pelabuhan yang bisa disandari kapal besar itu. Sekarang Pelabuhan Bali, kapal kami bisa kemungkinan ke sana," kata Sean dalam perbincangan bersama wartawan termasuk KompasTravel di Jakarta, Rabu (11/10/2017).
BACA: Jumlah Turis Indonesia yang Berwisata Pesiar Naik 100 Persen
Pihak Royal Caribbean sendiri, lanjut Sean, telah berdiskusi dengan pemerintah Indonesia terkait kemungkinan kapal-kapal berukuran besar milik perusahaannya bersandar ke Bali. Hal itu dimungkinkan ketika kapal-kapal besar milik Royal Caribbean berlayar dari Singapura ke Australia.
"Beberapa kali dalam setahun kami juga mengadakan pelayaran jarak jauh, bisa ke Bali juga kalau sudah siap (pelabuhannya). Saat ini kami belum bisa bersandar," tuturnya.
"Kami pikir tak hanya Royal Caribbean, ada Azamara Cruises dan Celebrity Cruises yang mana sudah ke Bali tapi satu kapal besar sudah datang khusus Azamara yang bisa merapat ke Bali, dan bila pembangunan terminal sudah selesai jadi bisa merapat. Kami sangat tertarik tentang rencana pemerintah memperpanjang terminal," jelasnya.
BACA: Naik Kapal Pesiar, Pilihan Berlibur Generasi Milenial
Adapun pihak Royal Caribbean saat ini tengah mengembangkan kapal-kapal berukuran besar untuk merek Azamara Cruises. Lima kapal Azamara Cruises berukuran besar akan disiapkan untuk menguatkan industri kapal pesiar Royal Caribbean.
"Dua kapal pesiar Celebrity dan Azamara itu sudah ke Bali, tapi Celebrity Cruises sedang membangun lima kapal yang lebih besar. Ketika kapal besar baru datang dan Pelabuhan Bali belum dikembangkan, akan menyulitkan kapal kami ke Bali. Kami sangat ingin melanjutkan industri kapal pesiar ke Bali," tambah Sean.
Kondisi eksisting Pelabuhan Benoa saat ini memiliki kedalaman alur minus 8 meter Low Water Spring (LWS). Hanya bisa mengakomodir kapal pesiar dengan panjang kurang dari 210 meter berkapasitas 1.400 penumpang.
Setelah penataan, kedalaman alur bisa mencapai 12 meter LWS dan panjang 300 meter sehingga kapal dengan panjang 500 meter dan kapasitas penumpang 5.000 orang bisa masuk.
Terminal kedatangan internasional juga tengah diperbaiki dengan luas 7.887 meter persegi. Pengembangan Pelabuhan Benoa direncanakan selesai pada bulan September 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.