WAISAI, KOMPAS.com - Keanekaragaman hayati yang sangat tinggi di Raja Ampat, Papua Barat, membuat tempat ini menjadi tempat tinggal bagi ribuan hewan laut. Tak terkecuali hewan laut yang langka nan memesona, yaitu pari manta.
Hewan dengan daya jelajah ratusan kilometer ini memang kerap sulit ditemui, bahkan hanya pada waktu-waktu tertentu. Sedangkan di Raja Ampat, Anda bisa menemuinya hampir setiap bulan. Walaupun ada musim tertentu di mana pari manta tersebut banyak berkumpul.
Salah satu tempat berkumpul mereka ialah spot Manta Sandy. Salah satu spot favorit tempat "nongkrong" pari manta ini memang berpasir alias sandy.
Baca juga : Berapa Minimum Biaya Diving untuk Pemula di Raja Ampat?
Di sinilah pari manta biasa singgah saat menjelajah, makan, bahkan sampai mencuci diri atau mandi. Mungkin dalam dunia kita, tempat inilah rest area-nya sang hewan karismatik tersebut.
"Pos Manta Sandy ini biasa terdapat pola arus yang unik, menyebabkan plankton ada si sana. Nah manta itu bisa 'membaca' pola arus tersebut," jelas Nikka selaku staf Conservation International (CI) kepada KompasTravel, saat acara Festival Bahari Raja Ampat 2017, Jumat (20/10/2017).
Tingkah laku pari manta yang tak kalah unik ialah ketika mereka mandi di Manta Sandy. Mereka akan diam dan mulai didekati ikan-ikan kecil yang membersihkannya selama 10-30 menit.
Baca juga : Di Mana Lokasi Menyelam untuk Pemula di Raja Ampat?
Dengan keistimewaannya itulah, Manta Sandy menjadi salah satu titik penyelaman terpadat di Raja Ampat. Ironisnya hampir setiap hari terjadi pelaporan dari masyarakat dan pelaku wisata atas pelanggaran yang terjadi.
"Yang sering terjadi itu overload wisatawan yang menyelam, mengabaikan jarak aman bertemu pari manta, sampai memegang pari manta, juga speedboat yang masuk zona inti. Selebihnya yang sering seperti diver menginjak karang," ungkap Harun, salah satu kader Pos Manta Sandy, saat didatangi KompasTravel di Manta Sandy, Kamis (19/10/2017).
Semenjak Juni 2017, pos Manta Sandy resmi dikelola oleh Kelompok Kerja (Pokja) Manta. Pokja ini berisikan kelompok kolektif sukarela dari masyarakat kampung sekitar, NGO, pemerintah daerah, yang masyarakat peduli terhadap konservasi pari manta.
"Mereka disebut Kader Manta, tugasnya menerapkan Prosedur Operasional Standar dan juga
menginformasikan semua hal yang perlu diketahui mengenai beberapa Code of Conduct yang telah disepakati," kata Nikka.
Baca juga : Sampah Bisa Ditukar Jadi Suvenir di Festival Raja Ampat 2017
Dengan diresmikannya pos Manta Sandy di Festival Bahari Raja Ampat 2017, ke depannya peraturan wisatawan untuk melihat pari manta akan semakin ketat. Hal tersebut demi melindungi hewan langka yang hadir di kawasan Raja Ampat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.