Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedanya Wisata Bunga Rafflesia di Indonesia dan Malaysia

Kompas.com - 11/01/2018, 17:05 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu bunga nasional Indonesia, yaitu rafflesia ternyata tak hanya tumbuh di Nusantara. Namun juga di Sabah, Malaysia, bahkan pengelolaan di alam liarnya konon lebih baik.

Hutan-hutan lindung Bengkulu menjadi habitat asli rafflesia terbanyak di Indonesia. Pengelolaan di beberapa tempatnya sekaligus jadi percontohan di hutan lain, seperti Padang, Pangandaran, juga Jawa Barat.

Baca juga : Kumpulan Milenials Merawat Puspa Langka di Bumi Rafflesia

Namun ironisnya masih banyak ditemukan kasus perusakan puspa langka ini, baik oleh wisatawan, pemandu wisata, bahkan masyarakat setempat.

Pada tahun 2017 masih banyak ditemukan kasus perusakan inang rafflesia, pemotongan bunganya, hingga pengecetan dengan cat semprot.

Wisatawan berpose di dekat bunga rafflesia yang mekar di Bengkulu.KOMPAS.com/Firmansyah Wisatawan berpose di dekat bunga rafflesia yang mekar di Bengkulu.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Khusus Rafflesia dan Anggrek di Kebun Raya Bogor, Sofie Mursidawati mengatakan yang sangat rawan jika rafflesia tumbuh di hutan di luar kawasan konservasi. Alasannya tidak ada yang menjaga dan riskan diperlakukan serampangan oleh oknum masyarakat.

Baca juga : 5 Keistimewaan Bunga Rafflesia yang Bikin Turis Kepincut

"Biasanya yang di hutan lindung itu orang boleh foto dekat bunganya, itu tidak boleh, karena pasti ada inangnya. Yang ada keinjek, patah inangnya," ujar Sofie saat dihubungi KompasTravel, Senin (8/1/2018).

Ketua Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, Sofian Ramadhan membenarkan jika masih banyak terjadi perusakan habitat rafflesia di hutan Bengkulu. Menurutnya hal tersebut marak terjadi karena masyarakat setempat belum teredukasi, dan mengutamakan tradisinya yang salah.

"Ya betul kejadian itu masih banyak. Mereka kan masyarakat asli di habitat itu, sebelum ada KPPL itu tradisinya hukum rimba, siapa yang pertama nemu (rafflesianya), ia yang berhak mengeksploitasi," kata Sofian kepada KompasTravel, Selasa (9/1/2018).

Eksploitasi tersebut berupa pembukaan lahan rafflesia untuk wisata (pameran), tetapi serampangan yakni dengan memotong bunganya dan menunjukkan kepada wisatawan, hingga mewarnainya kembali setelah layu dengan cat semprot.

Rafflesia patma yang mekar di Kebun Raya Bogor pada tanggal 29 Juli 2015 Rafflesia patma yang mekar di Kebun Raya Bogor pada tanggal 29 Juli 2015
Sedangkan di Malaysia, menurut Sofie yang pernah meneliti di Sabah, justru masyarakat hutan lindung Sabah lebih peka informasi tentang rafflesia. Di habitatnya wisatawan pun melihat dengan aturan tertentu, hingga fasilitas agar tidak merusak pohon inang.

"Kalau di Malaysia walaupun di hutan justru penduduk setempat sudah dibekali info dengan baik. Ada deck dan trek khusus wisatawan. Jadi, walaupun mendekat wisatawan tidak menginjak inangnya," katanya kepada KompasTravel.

Meski masih marak perusakan, Sofian bersama komunitasnya, KPPL terus mengedukasi masyarakat di beberapa tempat Bengkulu yang terdapat bunga rafflesia.

******************

Mau merasakan liburan seru ke Pulau Bali? Kali ini liburannya gratis dan ke destinasi anti-mainstream! Selama empat hari tiga malam, seluruh biaya peserta sudah ditanggung. Termasuk tiket PP Jakarta-Bali, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone OPPO F5.

Caranya mudah, ikuti photo competition 'Unforgettable Journey'. Klik link ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com