BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tongseng welut atau belut selalu menjadi menu yang paling dicari saat berkunjung di warung sederhana milik Mbok Ella yang ada di Raya Pongpongan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur.
Bukan hanya tongseng welut, di warung yang berada di jalur lintas selatan Banyuwangi tersebut juga menyediakan pepes uling atau sidat yang memiliki cita rasa pedas.
"Kalau uling sehari rata-rata habis sekitar 25 kilogram. Itu juga mengandalkan pasokan dari pencari uling karena memang ngggak ada yang jual dan carinya susah. Tapi kalau welut stoknya nggak pernah kehabisan," kata Mbok Ella kepada Kompas.com, Selasa (20/2/2018).
Baca juga : Tempe Mongkleng dan Es Tofu Pelangi di Festival Tahu Tempe Banyuwangi
Satu porsi nasi tongseng welut Mbok Ella terdiri dari nasi hangat, lalapan dan sambal mentah serta tongseng welut yang pedas.
Dia sudah cukup lama mengelola warung tersebut, namun terkenal dengan tongseng welut sejak tiga tahun terakhir.
Baca juga : Rahasia Seputar Tongseng, Sejarah dan Tempat Makan yang Legendaris
Belut yang panjang dipotong-potong sepanjang ibu jari sebelum dicampur dengan bumbu tongseng. Untuk memasaknya juga tidak membutuhkan waktu lama karena jika terlalu lama, daging belut yang lembut akan mudah hancur.
Untuk menikmati seporsi nasi tongseng welut cukup dengan uang Rp 15.000, sedangkan untuk nasi pepes uling dihargai Rp 18.000. Kenyang, enak dan murah. Selamat makan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.