Ikan yang sudah diasapi kemudian dikirim ke pedagang ikan di luar kota. Pelopor pengasapan ikan di sentra ikan Wonosari, Juyamin, menjelaskan bahwa pengasapan ikan di Demak berbeda dengan pengasapan di tempat lain. Di Demak, pengasapan dilakukan secara terstruktur di tengah pasar yang disulap menjadi pabrik.
Hasil pengasapan pun punya rasa tersendiri lantaran tanpa ada bahan pengawet. Rasa ikan asap dari Demak cenderung terasa manis.
"Ikan asap di sini beda dengan daerah lain. Di sini rasanya manis. Kami bersama-sama bakar ini sampai 10 ton tiap hari," katanya.
Pasar ikan asap juga tidak pernah surut. Menurut dia, ikan asap laris karena banyak disukai warga.
"Kami kirimnya rata-rata ke Semarang, Purwodadi dan sekitarnya. Belum ekspor karena kalau ekspor butuh izin segala macam," tambahnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Demak Zuarin menambahkan, pasar sentra asap berdiri sejak 2011. Sebelum dikumpulkan di dalam satu lokasi, sentra asap tersebar di rumah-rumah warga.
Lantaran asap yang dinilai mengganggu, pemerintah kemudian membangun satu komplek pasar pengasapan ikan.
"Ditata sejak 2011, dulunya dari rumah ke rumah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.