Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Seputar Komodo, Hewan Purba yang Hanya Ada di Indonesia

Kompas.com - 01/04/2018, 20:26 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia boleh berbangga, menjadi habitat dari hewan purba Komodo dan masih lestari hingga saat ini. Pulau Rinca dan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur saat ini menjadi habitat asli dari komodo. Banyak wisatawan yang sengaja berkunjung ke kawasan yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia ini.

Ada banyak fakta menarik dari hewan dengan nama latin Varanus komodoensis ini. Seperti yang KompasTravel kutip dari penjelasn ranger Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca, Sulaiman saat kunjungan Rabu (29/3/2018):

1. Komodo Berusia Panjang

Komodo dapat hidup sampai usia 40-50 tahun. Untuk membedakan komodo muda dan tua, dapat dilihat dari bintik kuning di bagian dekat mata. Semakin banyak bintik kuning, manandakan usia komodo semakin muda.

2. Berlari Cepat Layaknya Manusia

Kecepatan lari komodo dapat mencapai 18-20 kilometer per jam. Kecepatan tersebut mirip dengan rata-rata kecepatan lari manusia. Kemampuan lari komodo tersebut juga menjadi keunggulan mereka untuk memangsa.

3. Suka Berjemur

Komodo berdarah dingin sehingga butuh panas matahari untuk membantu mencerna makanan. Maka waktu berkunjung yang tepat melihat komodo adalah saat pagi hari ketika mencari makanan dan berjemur.

4. Bisa Berenang

Komodo dapat berenang tetapi hanya sampai jarak 200-300 meter. Maka dari itu komodo tidak dapat berpindah pulau.

Bayi komodo dirawat khusus hingga 5 bulan kedepan di KBSKOMPAS.com/Achmad Faizal Bayi komodo dirawat khusus hingga 5 bulan kedepan di KBS
5. Musim Kawin

Saat mencapai usia 6-7 tahun, komodo betina memasuki musim kawin. Sedangkan komodo jantan berusia 9-10 tahun. Musim kwsin komodo jatuh pada Juni-Juli. Uniknya saat bulan tersebut, pengunjung dapat melihat komodo jantan memperebutkan komodo betina.

6. Masa Eram Telur

Komodo betina lantas mengambil alih sarang yang dibuat burung di tanah. Menjaga telurnya selama satu sampai dua bulan. Komodo dapat bertelur sampai 20 telur.

7. Anak Komodo

Setelah menetas anak komodo akan naik ke pohon dan hidup di pohon untuk menghindari pemangsa. Di pohon anak komodo makan kadal, burung, atau tikus. Pemangsa utama telur komodo adalah monyet, babi hutan, dan komodo. Sebab komodo adalah hewan kanibal atau pemakan sesama.

8. Bakteri pada Liur Komodo

Komodo usia 4-7 tahun baru mendapatkan bakteri ketika turun untuk dari pohon. Ada 60 bakteri yang terdapat dari liur komodo dan bakteri ini sangat berbahaya bagi mangsa komodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Pameran Saudi Tourism Authority Digelar di Kota Kasablanka

Hari Ini, Pameran Saudi Tourism Authority Digelar di Kota Kasablanka

Travel Update
5 Kampung Wisata di Surabaya, Ada Kampung Arab

5 Kampung Wisata di Surabaya, Ada Kampung Arab

Jalan Jalan
Kadispar Bali Soal Syuting Pick Me Trip: Boleh Promosi Wisata, Asal Ikut Regulasi

Kadispar Bali Soal Syuting Pick Me Trip: Boleh Promosi Wisata, Asal Ikut Regulasi

Travel Update
5 Tempat Belanja Oleh-oleh di Solo, Jawa Tengah, Awas Kalap

5 Tempat Belanja Oleh-oleh di Solo, Jawa Tengah, Awas Kalap

Jalan Jalan
Hotel Accor Tawarkan Paket Menginap dan Tiket Java Jazz Festival 2024

Hotel Accor Tawarkan Paket Menginap dan Tiket Java Jazz Festival 2024

Travel Update
5 Kota dengan Potensi Wisata MICE Tertinggi di Indonesia Menurut PHRI

5 Kota dengan Potensi Wisata MICE Tertinggi di Indonesia Menurut PHRI

Travel Update
 Angkringan Puncak Bibis, Angkringan dengan Sentuhan Modern

Angkringan Puncak Bibis, Angkringan dengan Sentuhan Modern

Hotel Story
630 Jemaah Umrah Berlebaran di Tanah Suci bersama Ustazah Oki Setiana Dewi

630 Jemaah Umrah Berlebaran di Tanah Suci bersama Ustazah Oki Setiana Dewi

Travel Update
Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com