Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kewur Uwi, Tradisi Makan Bersama di Kampung Paua, Flores

Kompas.com - 01/05/2018, 10:24 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Sebelum mengenal tanaman padi, warga petani di seluruh Manggarai Raya sudah mengenal tanaman uwi dan sebagai makanan pokok bagi warga petani di seluruh Manggarai Raya.

Sesungguhnya tanaman asli untuk bahan makanan dari warga petani di seluruh Manggarai Raya adalah tanaman uwi yang tumbuh di hutan. Leluhur orang Manggarai Raya mengenal tanaman itu dan dijadikan bahan makanan pokok sebelum masuk benih padi.

Tanaman uwi sebagai tanaman pertama yang dikenal warga petani dan dijadikan makanan pokok.

Demikian dijelaskan Tua adat Suku Manu Kina, Bernadus Rata kepada KompasTravel di rumahnya di Kampung Paua.

Tua adat lainnya, Gregorius Gorong mengatakan sebelum mengenal benih padi yang didatangkan dari luar Manggarai Raya, warga petani sudah menanam tanaman Uwi yang tersebar di seluruh ladang yang tersebar di kampung-kampung di Manggarai Raya.

Warga petani di seluruh Kecamatan Elar Selatan khususnya maupun Manggarai Raya pada umumnya selalu melaksanakan ritual Kewur Uwi.

Pensiunan guru sekaligus Ketua Lembaga Adat Desa Langgasai, Aloysius Lalung kepada Kompas Travel di rumahnya di Runus mengemukakan ritual kewur uwi merupakan ritual tua yang diwariskan leluhur di wilayah Kecamatan Elar Selatan.

Lalung menjelaskan, biasanya ritual ini dilaksanakan untuk memulai Gheto Roe (panen padi di kebun tua) yang ada di seluruh kampung di wilayah Elar Selatan. Ritual ini dilaksanakan secara massal dari rumah ke rumah dalam sehari.

Rupang, makanan khas warga di Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (16/4/2018).KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Rupang, makanan khas warga di Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (16/4/2018).
Tua adat melaksanakan  atau torok kepada Uwi oleh tua adat sebelum di makan. Tanaman uwi merupakan tanaman pertama yang dikenal oleh warga petani sebelum mengenal benih padi dan jagung. Saat ritual, tua adat mengucapkan kalimat "kain nandi pange isi" atau minta hasil.

“Saya sudah dokumentasikan secara tertulis terhadap seluruh ritual adat di wilayah Kecamatan Elar Selatan. Saya merencanakan untuk membukukan hasil tulisan yang ada di buku agenda pribadi,” jelasnya.

Rupang, Makanan Khas yang Dimasak dengan Daun Bambu Muda

Kaum perempuan di seluruh kampung di wilayah Kecamatan Elar Selatan memegang teguh tradisi masak Rupang, masak nasi yang dengan daun bambu muda.

Rupang merupakan makanan khas dari Kecamatan Elar Selatan yang selalu dihidangkan pada ritual kewur Uwi. Ghan Rupang (makanan yang dibungkus dengan daun bambu muda).

Rupang, makanan khas warga di Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (16/4/2018).KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Rupang, makanan khas warga di Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (16/4/2018).
Mama Lusi Mbawa di Kampung Runus, Selasa (17/4/2018) mengatakan, Rupang merupakan makanan tradisional dari berbagai suku di wilayah Kecamatan Elar Selatan. Rupang selalu dihidangkan saat dilangsungkan ritual kewur uwi.

“Kaum perempuan sudah mengetahui bahwa saat ritual kewur uwi dipadukan dengan hidangan ghan rupang untuk dihidangkan kepada seluruh warga yang mengikuti ritual tersebut. Ini merupakan warisan leluhur warga Kecamatan Elar Selatan,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com