Air yang digunakan untuk merendam cendol ini juga menggunakan air rendaman mawar.
Dawet Mawar disajikan seperti dawet kebanyakan, yaitu dengan santan dan gula merah.
Penyajian dengan es batu akan menambah kenikmatan Es Dawet Mawar ini.
5. Dawet Banjarnegara
Dawet ayu khas Banjarnegara terbuat dari tepung beras.
Penyajiannya menggunakan air santan dan pemanisnya berasal dari gula kelapa. Dawetnya yang berwarna hijau berasal dari perasan daun pandan.
Para penjual dawet ayu ini punya gerobak yang khas dan patung kayu Semar-Gareng.
6. Dawet Kalasan
Dawet Kalasan bisa ditemui disepanjang jalur lambat Prambanan, Yogyakarta.
Dawetnya terbuat dari tepung aren atau pathi. Dawet ini berwarna bening dan lebih kenyal, dengan tambahan kuah gula jawa.
Dawet Kalasan biasanya ditempatkan pada sebuah kendi, kemudian disajikan kepada pembeli menggunakan mangkuk kecil.
7. Dawet Durian Semarang
Dawet ini terbuat dari tepung maizena yang direbus hingga berbentuk seperti mi dan bertekstur kenyal. Dawetnya berwarna bening.
Mbah Busron, salah satu penjual es dawet durian yang sudah terkenal, dapat ditemui di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah.
Es dawet ini disajikan di sebuah mangkuk bakso, satu biji durian dengan daging durian yang tebal, kemudian diberi dawet dan es serut yang menutupi dawet.
Setelah itu, ditambahkan santan cair dan gula merah cair yang disiram di atasnya.
Rasa manis dari dawet ini tidak terlalu mencolok, tetapi pas.