Warung buka dari pukul 07.00-15.00. Ia tidak menolak melayani saat ada yang datang malam hari. Makan di situ self service atau ambil sendiri.
Siapa yang tidak tertarik mengambil makanan sesuai kemampuan menyantap. Ayam kampung (ayam jawa) bacem salah satu yang paling cepat habis karena disukai. "Kalau ayam jawa telas (habis), saya masakkan (ayam) broiler," katanya.
Sepiring sayur tolo dan tempe sengek, cukup dengan membayar Rp 4.000. Kalau pakai dengan ayam dan telur bisa Rp 10.000 satu piring.
Harga yang terjangkau, porsi memuaskan, warung yang nyaman, tentu membuat orang kembali datang. Beberapa pelanggannya menamai Boinem sebagai Mbah Kebo, lantas jadilah nama dia terkenal sampai sekarang.
Pemudik Nostalgia
Mudik jangan lupa bernostalgia dengan sepiring nasi sayur kacang tolo pedas di Mbah Kebo ini. Boinem mengaku bersyukur selalu diingat banyak pelanggannya. Mereka yang mampir ke warungnya pernah makan di sini sebelumnya.
Banyak di antara pelangganya adalah wisatawan. "Ada yang dari Kalibiru dan (taman ekowisata taman sungai) Mudal," katanya.
Boinem menyadari bahwa sebentar lagi mudik. Saat itu, tentu akan banyak lagi orang yang akan datang ke warungnya. "Sering yang datang dari Jakarta, kebetulan lewat pasti mampir, makan, foto-foto," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.