Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PO Raya, 'Si Kasur Berjalan' Andalan Tiga Generasi Penumpang

Kompas.com - 11/06/2018, 18:24 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Otobus (PO) Raya bisa dibilang punya pelanggan yang sangat loyal.

Bayangkan, saat musim mudik tiba, penumpangnya rela mengantre di terminal sejak subuh agar kebagian tiket.

PO ini bahkan punya komunitas fans bernama Raya Fans Community dengan anggotanya mencapai lebih dari 30.000 orang di media sosial Facebook.

Mengapa PO Raya sangat digandrungi?

"Selain moden busnya konservatif, hubungan PO Raya dengan pelangganya terjalin lama. Sampai tiga generasi dan mereka memegang kepercayaan pelanggannya," kata pemerhati transportasi bus AM Fikri dihubungi KompasTravel, Senin (11/6/2018).

Baca juga: Setiap Mudik, Orang Rela Antre dari Subuh untuk Beli Tiket PO Bus Ini

Hal tersebut diakui oleh Ketua Raya Fans Community, Guntur Ari. Guntur masih ingat kenangan ia naik Bus Raya saat kecil bersama orang tua pada 1993. 

"Naiknya ketika liburan atau mudik, kenangan bangku bus Raya paling bagus daripada yang lain," kata Guntur Ari.

Bus Raya memanfatkan bangku bekas pesawat yang kemudian dimodifikasi. Sehingga kata Guntur, bangku Bus Raya memiliki busa yang sangat empuk.

Suasana kabinnya juga senyap dengan ketepatan waktu tempuh. Selain itu, kecepatannya relatif aman.

"Sampai ada istilah Raya itu 'kasur berjalan'. Bisa dibayangkan nikmatnya naik Raya," kata Guntur.

Bangku bekas pesawat yang dimodifikasi oleh PO Raya. Dok. Muh Raya‎- Raya Fans Community Bangku bekas pesawat yang dimodifikasi oleh PO Raya.

Selain Guntur, Tri Trisno juga menjadi pelanggan antar generasi Bus Raya. Dikutip dari komentar Tri di kolom komentar Facebook Raya Fans Community, ia mengaku jadi pelanggan setia sejak masih bujang sampai kini telah berkeluarga.

Hal lain yang menurut Guntur membuat pelanggan Bus Raya setia adalah ketika musim mudik tiba, kenaikan harga tiket masih lebih murah dibanding PO lain.

"Raya paling tinggi mengalami kenaikan 100 persen. Untuk PO lain bisa mencapai 160 persen" jelas Guntur.

Baca juga: Aturan Maksimal Bagasi untuk Mudik Naik Pesawat, Kereta Api, dan Bus

Saking setianya pelanggan Bus Raya, Guntur menyebutkan lebih baik ganti hari ketimbang ganti PO bus lain.

"Kecuali kalau urusannya mendesak, tetapi biasa pasti dapat tiket kalau pesan jauh-jauh hari," kata Guntur.

PO Raya berawal dari 1959, dengan awalnya bisnis truk bernama Radar. Kemudian sempat menjadi perusahaan angkutan umum.

Bisnis PO Raya sebagai angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dimulai pada 1982. Mereka melayani jurusan Solo-Jakarta.

Sampai saat ini PO Raya setia melayani rute Jakarta-Semarang-Solo-Wonogiri, dan pada 2009 Raya Fans Community dibentuk. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com