Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Strategi "Tidak Biasa" Kementerian Pariwisata untuk Capai 17.000 Wisman Tahun Ini

Kompas.com - 26/07/2018, 15:37 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) mengatakan perlu strategi tidak biasa untuk mengejar target 17.000 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2018.

Hal itu ia kemukakan dalam Rapat Koordinasi Kementerian Pariwisata (Rakrnas Kemenpar) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Menurut data Kemenpar, tahun ini rata-rata pertambahan jumlah kunjungan wisatawan per bulan mencapai 1,25 juta orang. Jika dikalikan 12 bulan, maka masih kurang dua juta kunjungan lagi. 

"Untuk mencapai target kunjungan 17 juta wisman tahun ini, butuh pertumbuhan sebesar 21 persen, harus pakai cara yang tidak biasa," tutur Menpar saat membuka Rakornas tersebut.

Beberapa cara yang dianggap tidak biasa itu ialah meningkatkan kembali insentif terhadap penerbangan-penerbangan yang mengangkut wisman, baik penerangan charter maupun yang terjadwal.

Menpar menilai program kerjasama dengan maskapai dan wholesaler-nya ini sangat strategis dalam mendatangkan wisman, karena dari datanya hingga 80 persen kunjungan wisman terjadi dari jalur konektivitas udara.

Ada 16 maskapai internasional dan 7 wholesalers yang hadir dalam Rakornas II untuk membicarakan program kerjasama tersebut. Seperti Japan Airlines, China Eastern Airlines, AirAsia Group, Lion Group, Ethiopian Airlines, Cathay Pacific Airlines, hingga Go Indonesia Tours by PT Indonesia Tur Arabia.

Pola pembelian paket wisata ke Indonesia dilakukan melalui wholesaler dan retailers, bahkan pada pasar tertentu pembelian paket wisata melalui wholesaler sangat dominan.

Promosi terpadu tersebut dilaksanakan bersama dalam bentuk sales mission, trade show, festival, fam trip, publikasi, dan pemberian insentif.

Strategi kedua ialah program Hot Deals, yakni program untuk mengoptimalkan kapasitas yang tidak terpakai atau idle capacity. Diutamakan pada tiga pintu masuk utama yaitu Great Bali (40%), Great Jakarta (30%) dan Great Kepri (20%).

"Proyeksinya dari paket hot deals bisa dapat tambahan 2,5 juta wisman pada 2018," beber Menpar.

Hot Deals Bali dan Jakarta akan mulai berjalan pada Agustus hingga Desember 2018, sedangkan Hot Deals Kepri telah berjalan sejak April 2018 hingga 20 Juli 2018 telah tercapai 141.180 wisman dari seluruh pasar.

Kemenpar mempromosikan paket hot deals tersebut melalui berbagai program pemasaran antara lain sales meeting, consumer selling, penjualan tiket pada counter-counter di pelabuhan, serta promosi pada media cetak, elektronik, dan online.

Program lainnya untuk menarik wisman ialah adalah Competing Destination Model (CDM). CDM sebagai metode yang dilakukan penyedia platform data driven marketing dalam mengarahkan calon wisman yang sudah memiliki tujuan wisata ke destinasi tertentu.

Dengan CDM, memungkinkan bagi Kemenpar untuk mengambil data wisatawan dari berbagai sumber online; profiling dan segmentasi data, lalu menargetkan wisatawan tersebut dengan kampanye iklan yang tertarget.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com