Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menyimpan Daging agar Tetap Awet

Kompas.com - 23/08/2018, 18:15 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Punya stok daging melimpah pasca Idul Adha? Jangan bingung, Anda bisa menyimpannya untuk dimasak kemudian hari.

Menyimpan daging dalam kulkas tidak bisa sembarangan, perlu cara yang benar agar nutrisi dalam daging tidak hilang dan tetap terjaga kesegarannya.

Dengan cara penyimpanan yang benar, daging bisa awet hinga berbulan-bulan. 

Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan lima kiat menyimpan daging secara benar kepada masyarakat. Lima kiat ini bisa diaplikasikan untuk daging kambing, daging sapi, juga daging ayam.

1. Pilih daging yang sehat

Anda wajib memilih daging yang segar dan baik untuk disimpan dalam waktu yang lama. Secara umum, daging yang sehat berwarna merah segar, tidak berlendir, dan memiliki bau khas daging.

Apabila telah mengalami perubahan warna yang tidak semestinya, daging tersebut tidak layak dikonsumsi.

“Kalau daging berwarna gelap, bisa disebabkan ternak kurang diistirahatkan sebelum dipotong. Proses istirahat diperlukan karena akan memengaruhi warna dan keempukan daging,” jelas Jamhari, Kepala Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan UGM, melalui siaran pers kepada KompasTravel beberapa waktu lalu. 

2. Menyimpan daging dalam plastik food grade

Sebelum dimasukkan ke kulkas, disarankan daging dipotong-potong sesuai takaran konsumsi, jangan menyimpan dalam ukuran besar-besar. Ketika akan mengolah daging, Anda tidak perlu mengeluarkan semuanya.

Daging sebaiknya dimasukkan ke dalam plastik transparan yang tergolong food grade dan hindari menyimpan daging dalam kantong plastik berwarna-warni (kresek).

“Tidak dianjurkan untuk memasukkan kembali ke dalam kulkas daging beku yang sudah dikeluarkan hingga encer. Dalam kondisi seperti ini mikrobia semakin banyak dan akan mempercepat proses pembusukan,” katanya.

3. Masukkan dan keluarkan daging secara bertahap

Setelah hewan dipotong, akan terjadi kontraksi atau ‘rigor mortis' pada daging. Sebaiknya, kontraksi ini ditunggu hingga daging tidak tegang (keras), kemudian daging dimasukkan ke dalam kulkas.

Daging dimasukkan ke dalam kulkas secara bertahap, yaitu diletakkan di kulkas bagian refrigerator terlebih dahulu selama 24 jam. Kemudian, pindahkan daging ke dalam freezer. Hal ini untuk menghindari temperature shock yang dapat menyebabkan daging alot.

Selanjutnya, ketika mengeluarkan daging dari kulkas, juga disarankan untuk dilakukan secara bertahap.

Pertama, pindahkan daging dari freezer ke bagian refrigerator kulkas dan biarkan sampai mencair. Setelah itu, keluarkan daging dari bagian refrigerator dan daging dapat dimasak.

4. Pisahkan daging dan jeroan

Pemisahan ini dilakukan karena jeroan lebih cepat rusak dibandingkan daging, sehingga disarankan untuk menyimpan di plastik dan freezer yang berbeda.

“Jeroan dan daging harus disimpan dalam freezer yang berbeda untuk menghindari adanya kontaminasi silang. Meskipun daging disimpan dalam wadah yang berbeda tetapi masih dalam satu freezer, akan terjadi kontaminasi silang,” terang Jamhari.

5. Simpan daging dengan suhu yang tepat

Sebab daging yang disimpan di kulkas bagian refrigerator dapat bertahan 3-4 hari. Di dalam freezer pada temperatur di bawah -180C daging dapat bertahan hingga enam bulan dengan tidak terjadi perubahan dari sisi nutrien.

Jamhari menuliskan, temperatur -180C, menyebabkan seluruh air di dalam daging membeku sehingga tidak dapat dimanfaatkan mikrobia untuk tumbuh.

Mau jalan-jalan gratis ke Jerman bareng 1 (satu) teman kamu? Ikuti kuis kerja sama Kompas.com dengan Scoot lewat kuis JELAJAH BERLIN. Ada 2 (dua) tiket pesawat PP ke Jerman, voucher penginapan, Berlin WelcomeCards, dan masih banyak lagi. Ikuti kuisnya di sini. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com