Raymundus pun mengaku, masih terdapat sejumlah kekurangan dalam kegiatan karnaval itu, sehingga akan dilakukan evaluasi untuk pembenahan.
Menurut Raymundus, terdapat beberapa peserta yang tidak menggunakan atribut busana adat secara lengkap. Ada pula yang menganggap kegiatan ini hanya hura-hura saja.
"Pada tahun 2019 karena ini agenda tetap, kita akan meminta para peserta untuk menggunakan busana adat yang asli dari masing-masing peserta. Contohnya tata busana adat Suku Timor, dia harus menggunakan kain sarung tanpa baju dengan hiasan berupa perak dan emas," ucap Bupati TTU dua periode itu.
Kekurangan lainnya, tambah Raymundus, yakni promosi yang belum berjalan maksimal. Ia berharap pada tahun mendatang promosi akan dilakukan secara baik dan gencar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.